MPB'27

3.7K 154 0
                                    

Hi hi hi ...
Maaf ya update ga tentu gini☺

Happy Reading
💕
***






Pagi ini Vania dan Tia sedang berada di taman menyirami bunga-bunga yang sedang mekar.

Semenjak Tia mengenalkan Vania tentang bunga, Vania menjadi sangat menyukai bunga, terutama mawar.

Menurut Tia mawar itu seperti Vania, cantik, indah, namun tak sembarang orang bisa menyentuhnya karena setiap duri yang ada pada batang mawar akan selalu melindunginya.

Duri itu seperti Tia dan Rasya yang akan selalu melindungi Vania dari semua bahaya yang akan mengancam Vania.

Setiap kali Tia bicara hal itu senyumnya mengembang, Vania merasa tidak takut apa pun jika ada Tia terutama Rasya karena Vania akan selalu terlindungi.

"Vania minggu depan mulai sekolah ya."

"Sekolah Oma?" Tia mengangguk seraya tersenyum pada Vania.

"Horee ... sekolah, sekolah."

Vania bersorak sembari meloncat-loncat senang, mengayunkan selang air ke arah atas hingga membuat guyuran air seperti hujan yang menerpa dirinya. Tia hanya bisa geleng-geleng melihat betapa antusiasnya Vania.

"Vania sekolah sama Kak Rasya ya Oma?"

Tia mengangguk lalu Vania memeluk Tia dengan tubuhnya yang sudah basah

Bulan depan Vania dan Rasya sudah mulai masuk sekolah dasar, karena umur mereka sama Tia berencana memasukan Vania ke sekolah yang sama dengan Rasya supaya Rasya bisa terus menjaga Vania.

"Anak nakal." Tia mencubit hidung vania gemas, Vania hanya menyeringai.

"Masuk yuk, ganti bajunya, nanti demam." Tia menggandeng Vania mamasuki rumah dengan Vania yang masih terus berjalan dengan beberapa kali meloncat-loncat senang.



***



"Oma Vania mau ice cream." Vania menunjuk kedai ice cream pinggir jalan.

Siang ini Tia dan Vania sedang berjalan-jalan tak jauh dari taman komplek perumahannya untuk membeli bunga, menambah koleksi bunga di kebun Tia dan menghias meja-meja di rumah Tia.

"Ayo Omaa, ... beliin ya." Vania meloncat-loncat senang.

Mata vania selalu berbinar setiap kali melihat ice cream, makanan manis nan dingin itu selalu membuatnya lupa segala hal.

"Iya sayang, tunggu sebentar." Tia masih sibuk memilih beberapa bunga dan mengumpulkannya di tangan sang penjual.

"Vania mau Ice Cream rasa apa?" Tanya Tia di sela ia memilih bunga.

"Vania suka yang putih, apa namanya Oma?"

"Vanilla." Ucap Tia.

"Oke, iceva, Vania mau Iceva." Soraknya sembari mengayun-ayunkan keranjang tempat menyimpan bunga di tangannya.

"Apa itu iceva?"

My Perfect BoyFriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang