Happy Reading
💕
***"Oma." Panggil Vania saat Tia sedang asyik menonton televisi.
"Iya sayang, kenapa?"
"Vania mau berantakin dapur hari ini, boleh ya?" Bujuk Vania sembari memperlihatkan puppy eyesnya.
"Kamu mau bikin apa, hmmm?" Tanya Oma
"Mau bikin kue buat Rasya sama Mama Lili, boleh ya Oma." Bujuk Vania, Tia mengangguk
Vania langsung berhambur memeluk Oma. "Makasih Oma." Vania pun langsung berjalan menuju dapur.
Vania pun sudah siap dengan segala perlengkapannya, Vania tidak sendiri, ada Bi Minah yang ikut membantunya hari ini.
"Bibi bantuin sedikit-sedikit aja ya, Vania mau buat semuanya sendiri soalnya." Ucap Vania.
"Iya non."
Mereka pun mulai membuat semuanta, di mulai dari menyiapkan semua bahan yang di tarus berjahar di atas meja, mulai membuat adonan, dan memanggangnya.
Kali ini Vania membuat brownies kesukaan Rasya, dan kue Keju kesukaan Mama Lili dan Papa Tonny.
Ini hanya sebagai ucapan terimakasih Vania karena beberapa hari yang lalu Rasya sudah menemaninya seharian di rumah sampai rela tidak masuk sekolah hanya untuk menemani Vania sampai bangun.
2 jam berlalu.
Semua kue buatan Vania sudah matang, sudah Vania potong-potong dan di masukan ke dalam kotak makan besar, Vania juga membuat salad sayur dengan potongan ayam dan keju di atasnya untuk Rasya.
Vania pun mengemas semuanya ke dalam sebuah tas besar untuk segera mengantarkannya ke rumah Rasya.
Sebelum itu Vania telah merapikan dirinya dan kini tengah bersiap di kamar, memantaskan dirinya, berpenampilan secantik mungkin untuk bertemu Rasya.
"Sip." Ucap Vania setelag memastikan dirinya telah siap.
Kini jam sudah menunjukan pukul 3 sore
Vania pun bergegas, menuruni tangga dengan senangnya, menyambar bungkusan di atas meja yang akan ia bawa.
"Oma, Vania ke rumah Rasya dulu ya." Ucap Vania sembari mengecup pipi Tia.
"Hati-hati ya, pulangnya jangan kemaleman loh, minta antar Rasya ya."
"Beres Oma."
Vania pun bergegas menuju rumah Rasya dengan di antar Pak Dodi.
Selama perjalan Vania sudah membayangkan wajah sumringah Rasya saat Vania memberinya kejutan.
"Hmm, ... Ngga sabar." Ucap Vania.
Mobil Vania pun memasuki pekarangan Rumah Keluarga Tonny Alexander, rumah itu tampak sepi, garasi rumah itu pun kosong hanya menyisakan motor Rasya di dalam.
"Rasya habis pergi ya." Ucap Vania saat melihat mobil Rasya yang terparkir di luar garasi.
"Dih ngga ngajak, abis dari mana dia hari libur gini." Ucap Vania.
Dari siang Vania memang tidak menghubungi Rasya sama sekali, dengan alasan dia sibuk, ya sibuk membuat membuat kejutan untuk Rasya, terakhir Vania menghubungi Rasya di pagi hari.
Tin
Tin
Tin
Spontan Vania menoleh, sebuah mobil memasuki gerbang rumah berhenti tepat di samping mobil Vania.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect BoyFriend
RomanceCinta itu suatu hal yang tabu, tak nampak, tak bisa di sentuh, tak tau juga seperti apa, tak dapat di jelaskan dengan kata-kata bukan? tapi dapat di rasakan oleh hati. Begitupun cintaku, aku tau cintaku tak dapat terlihat oleh mu, karena memang tak...