MPB'64

1.9K 94 9
                                    

Typo bertebaran

Happy Reading
💕
***








Rasya dkk mulai mencari Vania di gedung utara, mereka memeriksa setiap tepat, bahkan setiap pintu yang mereka temui.

"Stop, stop!" Ucap Amar seraya memberhentikan semua gerak mereka.

"Apaan sih Mar, kita harus cepet temuin dia, gue ngga mau adek gue di apa-apain sama dia." Ucap Vano.

"Ini percuma gak sih." Ucap Amar.

"Percuma gimana, gak ada tang percuma Amar." Ucap Haikal

"Gue tau, tapi gue rasa dia gak akan bawa Vania ke tempat yang mudah di temuin orang lain." Ucap Amar.

Mereka semua langsung terdiam. "Pemikiran gue gak salah dong." Ucap Amar, mereka semua pun langsung mengangguk.

"Dimana tempat yang sulit di temuin orang-orang, dan ga kepikiran tempat itu ada." Tanya Haikal.

'Semua tempat udah kita cari, dimana tempat itu.' batin Rasya.

Rasya yakin Aldo tidak akan membawa Vania keluar area sekolah, entah kenapa Rasya yakin akan hal itu.

"Ikut gue." Ucap Rasya.

Mereka semua pun mengikuti langkah Rasya.

Mereka sampai di depan ruang CCTV, Rasya langsung membuka pintu yang ternyata tidak di kunci, dan di dalam pun tidak ada orang.

"Woy jangan cari masalah. " Ucap Amar.

"Diam!" Ucap Rasya.

Amar pun langsung menutup mulutnya, Rasya mendudukan dirinya di kursi depan monitor yang menunjukan semua kondisi di sekolah.

"Kenapa gak dari awal sih." Ucap Vano.

"Wajar lah orang panik mana kepikiran." Ucap Haikal, Rasya hanya melirik Vano tajam.

Ia mulai mencari file beberapa jam yang lalu, sedikit banyak Rasya tahu caranya, tidak jauh beda dengan CCTV di rumah dan kantornya.

"Eh eh, itu bukannya Vania." Ucap Haikal.

"Mana?" Tanya Vano.

"Mundur Dev, monitor 2." Tunjuk Haikal.

Mereka langsung menyipitkan matanya menatap monitor nomor 2 yang di tunjuk Haikal.

Bener saja itu Vania, yang di tarik keluar kelas oleh Aldo. Terlihat Vania yang terus memberontak, tapi Aldo terus menyeretnya pergi.

Melihat itu Rasya langsung mengepalkan tangannya marah melihat Vania yang di perlakukan seperti itu oleh Aldo.

"Mereka ke mana?" Tanya Amar.

"Monitor 8." Tunjuk Vano.

"Gedung perpustakaan?" Ucap Rasya memandang semua temannya.

"Monitor 14 dia masuk." Ucap Amar.

Mereka pun langsung meninggalkan ruangan itu dan menuju gedung perpustakaan.




Dug

Dug

Dug




Suara hentakan sepatu mereka menggema di setiap lorong yang mereka lewati.

Anak-anak di lorong masih di buat bingung dengan pengumuman yang Rasya buat sebelumnua, di tambah dengan 4 Most Wanted sekolah mereka yang berlarian di lorong membuat semuanya semakin bingung, dan semakin bertanya-tanya apa yang sedang terjadi.

My Perfect BoyFriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang