MPB'81

1.8K 111 13
                                    

Happy Reading
💕
***






"

Jangan bergerak!!" Teriak beberapa polisi yang langsung menerobos masuk ke ruangan Harrish.

Mereka langsung menodongkan pistol ke arah Harrish, dengan gelagapan Harrish langsung mengangkat kedua tangannya.

Beberapa polisi pun langsung mendekati Harrish dan memborgol tangannya.

"Ada apa ini?" Tanya Harrish.

"Anda di tangkap karena menjadi dalang dari percobaan pembunuhan."

"Tidak mungkin, anda pasti salah." Ucap Harrish.

"Kami membawa surat penahanan anda, ikut kami dan silakan jelaskan di kantor polisi." Ucap salah seorang polisi.

"Ada apa ini?" Ucap Vano dan Leo saat memasuki ruangan Harrish.

"Kami dapat perintah untuk penangkapan Pak Harrish, permisi."

"Vano, Leo, Ayah tidak bersalah." Bela nya. Vano dan Leo hanya diam.

Mereka pun langsung membawa Harrish turun, beberapa kali Harrish berontak dan tetap teguh pada pendiriannya bahwa ia tidak bersalah.

Namun polisi sama sekali tudak mendengarkannya dan langsung membawanya ke kantor polisi.
***




"Sayang, aku ada perlu sebentar." Ucap Rasya seraya menyematkan senyum di wajahnya, Vania hanya mengernyitkan alisnya bingung.

"Aku harus ke sana sekarang juga, ini pentinh, kamu tunggu sini ya."

"Aku ikut Sya." Bujuk Vania.

"Ngga usah sayang, kamu di sini aja ya temenin Kirana."

"Aku juga mau lihat seberapa menderitanya dia." Ucap Vania, spontan Rasya terdiam.

"Dari mana? ... "

"Aku tau, ayo. " Ajak Vania, Rasya pun mengangguk.

Vania dan Rasya pun meninggalkan rumah sakit menuju kantor polisi.

"Lepaskan saya!" Berontak Harrish saat sampai di kantor polisi.

"Diam!" Ucap salah seorang polisi.

"Saya ngga bersalah, kalian pasti salah, Leo, Vano, tolongin Ayah!" Teriak Harrish.

Vano dan Leo hanya terdiam.




Prok



Prok



Prok




Semua orang spontan berbalik saat mendengar suara tepuk tangan dari arah pintu masuk.

"Hebat Tuan Harrish, hebat sekali." Decak Rasya.

Vania pun muncul dari belakang Rasya tanpa kontak Lens yang biasa ia kenakan hingga mata hazelnya menunjukan wajahnya yang asli pada Harrish.

Vania tersenyum, walau hatinya perih 'Ana hanya ingin Ayah sadar akan semua kesalahan Ayah' batinnya.

"Hai Tuan Harrish, apa kabar?" Tanya Vania.

"Anak kurang ajar, ini ulah kamu?" Teriak Harrish.

"Ck ck ck, ... jangan begitu." Ucap Vania.

"Aku fikir kamu akan menyadari semua kesalahanmu saat ku buat perusahaanmu hancur 2 kali, tapi nyatanya kau malah semakin tak masuk akal dan menggila." Bisik Vania.

Rasya hanya diam mendengar perkataan Vania, begitu pun Vano dan Leo.

"Diam kau!" Teriak Harrish.

My Perfect BoyFriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang