MPB'39

2.8K 137 4
                                        

Happy Reading
💕
***







Tin

Tin

Tin






Vania, Rasya dan Vano langsung menuju Niken yang sudah menunggu di tempat parkir.

"Lo ikut?" Tanya Rasya pada Vano saat mereka telah sampai di parkiran.

"Ikut lah, ntar adek gue kenapa-napa gimana?" Tanya Vano, Rasya hanya memutar bola matanya.

"Vania gak bakal kenapa-kenapa, kan ada gue." Jawab Rasya.

"Gue gak percaya sama lo." Ucap Vano.

"Udah sih, ayo berangkat." Ajak Vania

"Nih supirin gue kalau mau ikut bang." Ucap Vania, sembari memberikan kuci mobil yang di berika Niken padanya.

Sekarang Vano yang memutar bola matanya.

"Ngga bareng aku Yang?" Tanya Rasya.

"Sama Kak Vano aja, itu kamu sama Kevin aja." Ucap Vania, Rasya memicingkan matanya, sedangkan Vania hanya menyeringai.

Kevin adalah sekertaris Rasya, posisinya sama seperti Niken, yang mengatur segala kebutuhan Rasya saat Rasya tidak ada di kantor.

Mereka bertiga langsung melajukan mobilnya menuju kediaman Alexander.

"Rame banget dek?" Tanya Vano sambil terus fokus menyetir dan mulai memasuki halaman rumah Alexander.

"Yuk turun." Ajak Vania.

Rasya pun sudah turun dari mobilnya, mereka ber3 masuk ke dalam rumah, sedangkan Kevin dan Niken langsung pergi karena perintah Rasya

Di lihatnya Tonny sedang berbicara dengan Oma di ruang keluarga. Dan beberapa BD Tonny yang berjaga, sedangkan BD Vania yang di perintahkan untuk menjaga Oma semuanya berada di sudut-sudut rumah mengawasi pergerakan Tonny dan BD nya.

"Omaaa,.... Vania yang cantik pulang!" Teriak Vania saat memasuki ruang keluarga, memecah keheningan dan ketegangan antara Oma dan Tonny.

Spontan mereka berdua menengok ke arah pintu masuk.

"Vania?" Ucapnya Tonny, "Devan?" Lanjutnya.

"Hai Pah, lagi ngapain" Tanya Vania setelah mendekap Oma dan menciumnya.

"Kamu ke kamar aja ya sayang." Oma mengusap lembut pipi Vania.

"Ngga ah, Vania di sini aja sama Oma." Celotehnya.

"Jadi Vania ini anak yang ibu pungut!" Teriak Tonny.

"Nanyanya biasa aja dong Pah, emang Oma ngomonya sambil marah-marah apa?" Vania kesal.

"Apa lagi yang kalian sembunyiin dari saya?" Tanya Tonny.

"Pah, ngapain sih?" Tanya Rasya.

"Nggak usah ikut campur kamu, ini urusan saya!" Teriak Tonny.

"Pah, Oma itu keluarga kita, berarti urusan Papa sama Oma itu jadi urusan aku juga." Ucap Rasya.

"Jangan sok tau kamu, mending sekarang kamu pulang!!" Ucap Tonny.

"Papa mau ngomong sama Oma kan, ya udah silakan ngomong, aku juga mau denger apa yang Papa mau omongin ke Oma." Ucap Vania sambil berkaca pinggang.

"Ngga usah panggil saya Papa lagi!" Ucapnya

"Oke." Jawab Vania santai sembari tersenyum.

"Saya ingin Ibu memberikan hak saya sekarang juga." Ucap Tonny.

My Perfect BoyFriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang