MPB'16

4.3K 184 0
                                    

Hi ...
VaSya balik lagi nih
Jangan lupa tinggalkan jejak di pojok kiri bawah ya ..
 



Happy Reading
💕
***

TREK


TREK



aaaaakkkhhhhhhhh

.

.

.

.

HUP



Sebuah tangan berhasil meraih tangan Vania sebelum ia benar-benar jatuh setelah dahan yang sedari tadi ia pegang patah, jantung Vania serasa berhenti seketika.

Vania mendongak, air matanya semakin meleleh, isakannya semakin menjadi.

"Tahan, aku bakal tarik kamu."

"Sya ..." panggilnya lirih. Beberapa kali Vania melirik ke arah jurang yang dalam dan gelap itu.

"Bentar ya, jangan takut, jangan liat ke bawah." Ucap Rasya sembari terus berausaha menarik Vania.

Laras yang melihat adegan itu dari jauh hanya berdecak kesal lalu pergi meninggalkan tempat itu.

"Hikz, .. hikz, .. hikz, .."

"Hei liat sini, jangan liat ke bawah oke." Rasya terus berusaha meyakinkan Vania.

"Sya, .. aku takut, gimana kalau aku, ..."

"Stt, jangan ngomong aneh-aneh, percaya sama aku, kamu akan baik-baik aj ....

.

.

.

.

aaahhhhhhhhh."



Bruk



Rasya berhasil menarik Vania. Rasya jatuh terbaring ke belakang, begitu pun Vania yang jatuh tepat di atas Rasya. Nafasnya masih memburu lalu memeluk Vania dengan erat.

Vania masih menangis dengan mengenggam erat jaket Rasya. Tubuhnya masih bergetar.

"Tenang ya, sekarang udah aman, udah ngga papa, oke." Rasya masih terus mengusap rambut Vania.

"Mau pulang." Gumam Vania.

"Iya nanti kita pulang ya." Rasya semakin merengkuh Vania.

Rasya pun bangkit dan menggendong Vania menuju unit kesehatan, suasana​ kemah sudah sepi, pukul 10.30 malam tadi semua siswa baru sudah di minta masuk tenda masing-masing untuk istirahat, karena kegiatan besok akan sangat menguras tenanga.

My Perfect BoyFriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang