Hi ...
VaSya balik lagi nih
Jangan lupa tinggalkan jejak di pojok kiri bawah ya ..
Happy Reading
💕
***TREK
TREK
aaaaakkkhhhhhhhh
.
.
.
.
HUP
Sebuah tangan berhasil meraih tangan Vania sebelum ia benar-benar jatuh setelah dahan yang sedari tadi ia pegang patah, jantung Vania serasa berhenti seketika.
Vania mendongak, air matanya semakin meleleh, isakannya semakin menjadi.
"Tahan, aku bakal tarik kamu."
"Sya ..." panggilnya lirih. Beberapa kali Vania melirik ke arah jurang yang dalam dan gelap itu.
"Bentar ya, jangan takut, jangan liat ke bawah." Ucap Rasya sembari terus berausaha menarik Vania.
Laras yang melihat adegan itu dari jauh hanya berdecak kesal lalu pergi meninggalkan tempat itu.
"Hikz, .. hikz, .. hikz, .."
"Hei liat sini, jangan liat ke bawah oke." Rasya terus berusaha meyakinkan Vania.
"Sya, .. aku takut, gimana kalau aku, ..."
"Stt, jangan ngomong aneh-aneh, percaya sama aku, kamu akan baik-baik aj ....
.
.
.
.
aaahhhhhhhhh."
Bruk
Rasya berhasil menarik Vania. Rasya jatuh terbaring ke belakang, begitu pun Vania yang jatuh tepat di atas Rasya. Nafasnya masih memburu lalu memeluk Vania dengan erat.
Vania masih menangis dengan mengenggam erat jaket Rasya. Tubuhnya masih bergetar.
"Tenang ya, sekarang udah aman, udah ngga papa, oke." Rasya masih terus mengusap rambut Vania.
"Mau pulang." Gumam Vania.
"Iya nanti kita pulang ya." Rasya semakin merengkuh Vania.
Rasya pun bangkit dan menggendong Vania menuju unit kesehatan, suasana kemah sudah sepi, pukul 10.30 malam tadi semua siswa baru sudah di minta masuk tenda masing-masing untuk istirahat, karena kegiatan besok akan sangat menguras tenanga.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect BoyFriend
RomanceCinta itu suatu hal yang tabu, tak nampak, tak bisa di sentuh, tak tau juga seperti apa, tak dapat di jelaskan dengan kata-kata bukan? tapi dapat di rasakan oleh hati. Begitupun cintaku, aku tau cintaku tak dapat terlihat oleh mu, karena memang tak...