MPB'45

2.5K 114 6
                                    

Happy Reading
💕
***





Tut

Tutt

Tuttt





"Ish, ... Rasya kemana sih?"

Sejak beberapa hari ini Rasya sama sekali tidak bisa di hubungi, sampai membuat Vania kesal, begitu pun hari ini, sejak pagi Rasya sama sekali tidak mengangkat telefon Vania, padahal Vania ingin mengajak Rasya keluar.






Tut

Tutt

Tuttt





"Rasya! ..." Kesal Vania.




Ceklek





Spontan Vania menoleh, ada senyum di bibirnya berharap Rasya yang memasuki kamarnya, tapi ternyata Oma yang memasuki kamar Vania dengan membawa sebuah kotak, seketika senyum di bibir Vania menghilang.

"Kenapa?, mukanya kesel gitu, ngga boleh gitu Vania." Ucap Oma sembari menaruh kotak itu di atas meja belajar Vania.

"Omaaa, .. Rasya gak angkat telfon Vania terus." Ucap Vania sembari dudukan dirinya di atas tempat tidur.

"Mungkin Rasya sibuk, sabar aja, nanti pasti ngabarin." Ucap Oma kemudian mendudukan dirinya di kursi meja belajar Vania.

"Dari mana Oma tau, pesan Vania aja ngga ada yang di bales." Vania melempar ponselnya ke sembarang arah di atas tempat tidurnya.

"Tapi ini kadonya sampai kan." Vania menaikkan 1 alisnya.

"Kado? Kado apa? Memang itu kotak apa Oma?"

"Sini dong liat dulu."

Vania pun bangkit mendekati Oma dan melihat apa yang Oma bawa. Vania mengambil secarik surat yang ada di atas sebuah gaun berwarna pink susu dengan beberapa manik yang menghiasi gaun itu, dan membuatnya begitu terlihat cantik.






Dear My Princes


Maaf, belakangan ini aku sibuk, amat sangat sibuk, sampai tak bisa menghubungimu, atau menerima panggilanmu.
Aku masih akan sibuk beberapa hari ke depan, maaf yaa

By : Your Prince







Vania mengangkat alisnya sebelah dan menaruh kembali surat itu dengan kesal.



"Ngga mempan di sogok." Ucap Vania yang langsung kembali menuju tempat tidurnya, membaringkan dirinya di sana sembari memeluk boneka kesayangannya.

Oma hanya menggeleng-geleng melihat tingkah Vania.

"Oma tinggalin kotaknya di sini ya, Oma ada pertemuan hari ini." Ucap Oma.

"Oma juga mau ninggalin Vania sendiri?" Ucap Vania yang langsung mendudukan dirinya menghadap Oma.

"Maaf sayang, ini pertemuan penting." Ucap Oma.

"Lebih penting dari Vania?" Kesalnya.

"Maaf ya sayang, kalau laper minta Bi Minah panasin makanannya ya."

"Hmmm." Vania hanya mendeham.

Oma pun meninggalkan Vania dan Vania langsung kembali memposisikan dirinya berbaring di tempat tidur sembari memeluk bonekanya kesal.

My Perfect BoyFriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang