MPB'71

2.7K 113 21
                                    

Happy Reading
💕
***










10 menit Vania terdiam dalam pelukan Rasya, tak bergeming sedikit pun, begitu pun Rasya yang masih diam menunggu Vania lebih tenang.

Perlahan Vania melepas dekapannya dengan mata sembab, Rasya menghapus sisa-sisa air mata yang ada di pipi Vania.

"Semalam kemana?" Tanya Rasya.

"Danau."

"Semaleman di danau? Kamu tidur di danau?"

Vania menggeleng. "Aku belum tidur." Jawab Vania.

"Pipi sama kening kamu masih merah." Rasya mengusap lembut pipi Vania, Vania langsung memalingkan wajahnya dan tersenyum kecil.

Rasya langsung terdiam.

"Udah mau bel Sya, aku ke kelas dulu." Ucap Vania yang kemudian bangkit.






Hup






"Vania, ..." Rasya menahan tangan Vania yang hendak keluar ruangan.

"Aku ngga papa Sya, ayo udah mau bel kan." Rasya pun melepas genggaman tangannya dan mengekor Vania meninggalkan UKS.

Rasya pun mengikuti Vania sampai benar-benar masuk ke kelas
***






Ujian selesai pukul 12 siang, semua siswa berhambur meninggalkan kelas, begitu pun teman-teman Vania.

"Dev ayo pulang." Ajak Kirana.

"Duluan aja." Vania tengah menyandarkan tubuhnya di punggung kursi sembari menengadahkan wajahnya dan menutup wajahnya dengan buku catatan miliknya.

"Dev, ..." Panggil Rika.

"Gue ngga papa, duluan aja, bntar lagi gue balik kok." Ucap Vania.

"Ya udah kita duluan ya." Udah Kirana, Vania hanya mengangkat jempolnya.

Kini tinggal Vania seorang diri di dalam kelas, masih dengan menutup wajahnya, memejamkan matanya untuk sekedar mengganti kantuknya karena semalaman tidak tidur.




Ceklek





"Hai, ..." Ucap seseorang.

Vania menurunkan buku dari wajahnya, terlihat Rasya yang kini mendudukkan dirinya tepat di depan bangku Vania, Vania menyunggingkan senyumnya, lalu membenamkan wajahnya di meja, Rasya mengusap lembut Rambut Vania.

"Aku cape." Ucap Vania.

"Tidur aja, aku tungguin, mau pindah ke UKS?" Vania hanya menggeleng.




Brak




"Devan, ..." Panggil seseorang, Vania hanya melirik.




Ck




Rasya langsung berdecak kesal. "Lo ngapain sih hah!" Kesal Rasya.

"Kamu kenapa sih sayang perhatian banget sama dia." Ucap Laras

Laras hanya datang seorang diri menghampiri mereka. Dan lalu memegang tangan Rasya.




'Sayang?' batin Vania lalu memutar bola matanya malas.




"Lo apaan sih Ras?" Ucap Rasya yang langsung melepas genggaman Laras.

"Kok gitu sih Devan?."

"Mending lo pergi deh, dan jangan pernah ganggu gue lagi dan juga Deva." Rasya berdiri tepat di hadapan Laras.

"Emang dia siapa kamu sih, cuma adik ngaku-ngaku doang juga." Ucap Laras sembari sedikit berjalan mundur.

"Gue bilang pergi!" Ucap Rasya.




Brak




Langkah Laras pun terhenti oleh meja yang berada tepat di belakangnya.

My Perfect BoyFriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang