Happy Reading
💕
***
"
Woy, gue tanya juga malah bengong." Ucap Vano sembari menejenyikan jarinya di depan wajah Vania dan Rasya.
"Hehe gue telat masuk sekolah." Ucap Vania sambari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Heh, ... Kok bisa." Tanya Leo.
"Dulu sempet ada BD Bokap lo yang nemuin Vania terus mau bunuh Vania jadinya ya Vania takut keluar rumah dan Vania ngga mau masuk sekolah di tahun pertama seharusnya Vania sekolah." Jelas Rasya.
"Bercanda lo Dev." Ucap Vano.
"Kalau ngga percaya ya terserah." Ucap Rasya.
Jadi BD ayah masih cari lo dan mau bunuh lo?" Ucap Vano. Vania hanya mengangkat kedua bahunya.
Rasya tidak menceritakan dengan detail pada Leo dan Vano, hanya tentang kedatangan BD Harrish yang berusaha membawa Vania, dan hal itu membuat Vania ketakutan.
"Iya dulu sih gitu, sekarang udah ngga, makannya aku ganti warna mata aku pake ini jadi ya lumayan aman deh." Ucap Vania.
"Kakak ngga nyangka Ayah bakalan sampe segininya, kamu yakin itu BD Ayah?" Tanya Leo
"Ya gimana ya, aku hafal seragamnya lah, tapi ya udah lah lupain aja, udah lewat ini." Ucap Vania.
"Yakin?"
"Iya abang ku sayang, udah ah balik ke kelas yuk."
"Tanggung, kantin aja." Ucap Vano.
"Eh udah istirahat ya?" Vania memandang arloji di tangan kirinya.
"Eh Kakak harus balik ke kantor." Sambung Leo.
"Oh ya udah Kak, tenangin Ayah ya." Ucap Vano, Leo hanya mengangguk.
"Baik-baik adek." Leo mengusap lembut kepala Vania, Vania membalasnya dengan senyum termanis yang ia bisa berikan untuk meyakinkan kakak tertuanya bahwa ia baik-baik saja
"Oke, lets go."
Vania berjalan mendahului Rasya dan Vano, sedangkan mereka berjaln tak jauh di belakang Vania.
***
1 bulan setelah kejadian itu semuanya kembali normal, informasi bahwa Vania pemilik Alexa HR tidak tersebar ke penjuru sekolah.
Bagaimana dengan 3 serangkai sahabat Vania?
Mereka sudah tau semuanya, atau tidak semuanya, hanya tentangnya pemilik sekolah, dan Vania ada di keluarga Alexander, hanya sebatas itu, tidak lebih.
Flashback
"Dari mana lo?" Tanya Rika
"Jelasin ke kita, siapa cewe tadi?" Lanjut Kirana
"Bukan siapa-siapa." Jawab Vania santai sesaat setelah memasuki kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect BoyFriend
RomanceCinta itu suatu hal yang tabu, tak nampak, tak bisa di sentuh, tak tau juga seperti apa, tak dapat di jelaskan dengan kata-kata bukan? tapi dapat di rasakan oleh hati. Begitupun cintaku, aku tau cintaku tak dapat terlihat oleh mu, karena memang tak...