MPB'90

1.8K 106 3
                                    

Happy Reading
💕
***






Vania kini tengah ada di kamarnya, setelah pengumuman kelulusan hari itu ia sedang menikmati hari liburnya, begitu pun dengan Rasya yang selalu datang atau menginap di rumah Oma hanya untuk menemani Vania.

Walau sebenarnya ada niat lain selain itu, untuk menjaga Vania dari Harrish yang kapan saja bisa mendatanginya dan melukainya setelah berhasil di bebaskan hari itu.

"Hi, ..." Ucap seseorang yang langsung mengejutkan Vania.

Vania tersenyum lembut dan menghela nafas setelah mengetahui jika itu Rasya, ia berjalan perlahan lalu duduk di tepi ranjang, sedangkan Vania masih setia berbaring di tempat tidur.

Vania menarik Rasya untuk ikut berbaring di sampingnya, menatap langit-langit kamarnya lalu terdiam dan sesekali tertawa. Tanpa sebab.

Vania memiringkan posisi tidurnya menghadap ke arah Rasya, sedangkan Rasya hanya meliriknya sesaat, lalu mengangkat kedua alisnya.

Tak lama Rasya pun ikut memiringkan posisinya menghadap Vania dan kini mereka saling berhadapan.

"Aku suka ini, ini, ini, ini dan semuanyaaa." Celoteh Vania sambil menunjuk alis, mata, hidung, bibir Rasya secara bergantian, Rasya hanya menautkan alisnya bingung lalu tertawa.

"Kamu sangat menyukainya?" Tanya Rasya, Vania hanya mengangguk senang.

"Apa yang kamu suka dari aku?" Tanya Vania

"Ngga ada." Ucap Rasya sembari menggeleng dan langsung membenarkan posisinya kembali menghadap ke arah langit-langit.

Ucapan Rasya sontak membuat mata Vania membulat dan Vania langsung cemberut mengetahui hal itu.

"Ihh rese ah." Rengek Vania sembari memukul-mukul pundak Rasya.

"Aw, aw, aduhhh sakit, ... Kecil-kecil tenaganya besar juga ya." Ucap Rasya sembari menutupi pundaknya dengan tangan.

"Biarin, abis ngeselin kamu." Kini Vania menyilang kan kedua tangannya di dada dan menoleh ke arah lain.

"Ngga ada yang aku gak suka dari kamu." Ucapan Rasya sembari mencubit hidung Vania, Vania pun langsung terdiam seketika, wajahnya bersemu merah.

"Hmm, ... Gitu aja ngambek." Ledek Rasya.

"Ya habisnya kamu, ... "

Rasya pun langsung tertawa melihat Vania yang tersipu malu.

"Malam nanti ikut aku ya, kita dinner oke, udah lama kita ngga makan di luar kan." Ucap Rasya, Vania hanya mengangguk.

"Aku pake baju apa?" Tanya Vania.

"Apa pun yang kamu pake, kamu akan tetap terlihat cantik di mata aku." Vania pun semakin di buat malu oleh ucapan Rasya.

"Ish kamu, ... Udah ah sana keluar, Vania mau siap-siap. " Ucap Vania sembari menarik paksa Rasya dari tempat tidur dan mendorongnya ke luar kamar.

"Loh sayang, ini masih sore, kamu mau siap-siap berapa lama cuma buat makan malem sama aku?" Teriak Rasya dari luar pintu, Vania hanya tertawa bersandar di balik pintu kamarnya.
***








Malamnya

"Oke aku siap." Ucap Vania sembari memantaskan dirinya di cermin.

"Siap berangkat?" Tanya Rasya tiba-tiba dari balik pintu kamar.




Fiuhhh




Vania mengusap-usap dadanya karena terkejut.

My Perfect BoyFriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang