Happy Reading
💕
***V
ano pun membawa Rasya ke lorong di samping UKS supaya pembicaraan mereka tidak mengganggu Vania.
"Ada apa?" Tanya Rasya sembari mendudukan dirinya di bangku lorong.
"Ada masalah." Ucap Vano yang saat ini bersandar di tiang di hadapan Rasya.
"Mas, ..."
"Kak!, Deva mana." Spontan Rasya dan Vano langsung menoleh ke arah suara.
Di sana terdapat Kirana dkk yang datang dengan nafas memburu, mereka berlari menuju ke UKS untuk melihat keadaan Deva.
"Ada di dalem." Jawab Rasya.
"Deva ngga papa kan kak?"
"Keadaannya gimana?"
"Kita boleh masuk ga?"
Ucap mereka bersamaan, Rasya dan Vano hanya mengangkat 1 alisnya bingung.Kirana dkk pun langsung menyeringai menyadari kebodohan mereka.
"Maaf Kak, spontan." Ucap Kirana, Vani pun tertawa kecil, Kirana langsung menunduk setelag melihat itu.
"Dia ngga papa, masuk aja." Ucap Rasya.
"Ya udah Kak kita ke dalem dulu ya." Rasya dan Vano mengangguk.
Mereka pun langsung beranjak menuju UKS untuk melihat keadaan Vania.
Setelag memastikan tidak ada seorang pun Rasya pun langsung membuka suara.
"Masalah apa?" Tanya Rasya to the point.
"Bokap gue mau ketemu pemilik sekolah ini." Rasya mengangkat 1 alisnya heran.
"Vania ngga bisa ketemu bokap lo sekarang, lo liat keadaannya kaya apa kan?"
Rasya pun bangkit, ikut berdiri di samping Vano sembari bersandar pada tiang yang tak jauh dari Vano.
"Lagian ngapain bokap lo mau ketemu Vania? Mau marahin dia karena jadi pacar lo?"
"Ih, apaan sih lo, masih aja bahas tu drama." Rasya hanya tertawa kecil.
Drama Vania yang menjadi kekasih Vano masih berlanjut jika Vani ada dalam masalah dengan Harrish tentang perjodohannya dengan Lisa.
"Terus ngapain?"
"Katanya Vania udah bongkar keikut sertaan orang Harrish dalam proyek Citra Group, yang ada di bawah kepemimpinan Alexa." Rasya langsung melirik ke arah Vano.
Rasya tersenyum sinis. "Terus bokap lo mau ngapain? Udah jelas-jelas dia curang, kebongkar, terus sekarang mau ketemu pimpinan Alexa, bokap lo lucu ya hidupnya." Ucap Rasya.
"Bokap gue mau minta ganti rugi." Ucap Vano ragu, Rasya pun tertawa.
"Yang harusnya minta ganti rugi itu Alexa, bahkan tuntut bokap lo karena ikut campur proyek Alexa, otak bokap lo dimana sih?" Kesal Rasya.
"Gue juga ngga paham sama bokap gue sendiri."
Rasya menghela nafas berat.
"Anaknya aja g paham gimana orang lain." Ucap Rasya.
"Yang pasti pertandingan di berhentikan sementara, karena Pak Wahyu bakal ngadain pertemuan sama bokap gue, dalam suasana yang tenang."
"Ngaco, bokap lo beneran ngaco." Ucap Rasya.
"Ya udah, lo susul bokap lo, gue anter Vania ke kelas dulu, udah itu gue temuin bokap lo sebagai perwakilan Alexa."
Vano mengangguk lalu pergi meninggalkan Rasya. Rasya pun berbalik menuju UKS
***
Ceklek
"De, lo ga papa kan?" Tanya Lidia. Vania yang sedang fokus pada ponselnya langsung terlonjak kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect BoyFriend
RomansaCinta itu suatu hal yang tabu, tak nampak, tak bisa di sentuh, tak tau juga seperti apa, tak dapat di jelaskan dengan kata-kata bukan? tapi dapat di rasakan oleh hati. Begitupun cintaku, aku tau cintaku tak dapat terlihat oleh mu, karena memang tak...