Typo bertebaran
Happy Reading
💕
***Hari semakin malam, sekarang semuanya membuat lingkaran mengitari api unggun, salah satu panitia mulai membuka suara dengan menceritakan kisah seram.
'ini yang gue gak suka, mana gak bawa earphone' rutuk Vania.
"Woy ada yang bawa earphone gak?" Tanya Vania.
"Gue ada tapi di tenda." Jawab Rika.
"Sama." Jawab Kirana dan Lidia kompak.
Dengan di iringi dentingan gitar membuat suasana semakin mencekam, apa lagi mereka sedang berada di hutan, siswa perempuan mulai merapatkan diri mereka masing-masing ke teman kanan dan kiri mereka.
BRAK
BUGH
"RASYA!!!!"
Pekik Vania saat sebuah dahan pohon jatuh tepat di belakangnya, semua orang pun terkejut, Vania teriak dengan kencang.
Beberapa siswa perempuan pun langsung berteriak bersamaan.
Dia yang merasa namanya di sebut dengan kencang langsung mengok dan melihat apa yang terjadi, Rasya terlihat khawatir, Vania masih menutupi telinganya takut. Rasya tidak berani mendekati Vania karna semua orang sedang tertuju padanya.
"Dev tenang Dev, ngga ada apa-apa kok." Ucap Kirana menenangkan Vania.
"Cuma kayu ko Dev, tenang ya." Ucap Rika mengusap lembut punggung Vania.
"Ni kayu ngagetin orang aja, ngga tau kondisi banget sih." Decak Lidia.
Perlahan Vania membuka matanya, sesuatu menggeliat di kakinya. Ular seukuran tangan Vania melewati kakinya. Vania lebih takut hantu di bandingkan ular.
"M-maaf." Ucap Vania karena saat ini mata semua orang sedang tertuju padanya.
"Lu ngagetin gue tau gak." Ucap Kirana sampil memukul lengan Vania, Vania hanya ngengir kuda.
"Maaf, kaget guenya ish lo mah gak paham." Jawab Vania.
"Hmm terus Rasya itu siapa?" Tanya Lidia menyelidik.
"Tunangan gue." Ceplos Vania.
Setelah Vania sadar apa yang ia ucapkan ia langsung menutup rapat mulutnya.
'aduh Vania bodoh!, bodoh!, bodoh!.'
"Sumpah loh demi apa lo udah punya tunangan?" Vania tersadar apa yang dia katakan tadi, matanya menbulat dan spontan langsung membekap mulut Lidia yang berbicara cukup keras.
Keempatnya kini mendapat tatapan tajam dari semua orang.
"S-sorry temen gue ngantuk." Ucap Vania kemudian memberikan tatapan tajam pada Lidia supaya diam.
"Kalau ngomong itu di rem kali." Ucap Kirana.
"Asal jeplak aja lu." Lanjut Rika.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect BoyFriend
RomanceCinta itu suatu hal yang tabu, tak nampak, tak bisa di sentuh, tak tau juga seperti apa, tak dapat di jelaskan dengan kata-kata bukan? tapi dapat di rasakan oleh hati. Begitupun cintaku, aku tau cintaku tak dapat terlihat oleh mu, karena memang tak...