MPB'44

2.9K 129 6
                                    

Typo bertebaran





Happy Reading
💕
***






Pagi ini langit cerah, begitu pun hati dan perasaan Vania, sejak semalam Vania terus menghubunginya Rasya untuk mengajaknya benar-benar pergi ke pantai.

Dan dengan terpaksa Rasya menyetujuinya, Oma dan Bunda sudah melarang namun dengan bujuk rayu Vania akhirnya mereka di izinkan pergi.

"Yeay, im coming Beach." Ucap Vania senang saat sudah ada di dalam mobil bersama Rasya.

"Segitu senengnya hmm?"Ucap Rasya sembari mengacak rambut Vania.

"Iya dong." Jawab Vania.

Perjalanan yang seharusnya 1 setengah jam di tempuh dengan 2 jam perjalanan karena mereka pergi di akhir pekan, jalanan kota menjadi sangat ramai dan padat.

Sesampainya di pantai Rasya langsung menggendong Vania turun dari dalam mobil dan mendudukkannya di kedai pinggir pantai.

"Berasa honeymoon." Ucap Rasya. Seraya duduk di samping Vania dengan menyandarkan tangannya ke belakang. Vania meliriknya sesaat lalu tertawa

Mereka berdua pun tertawa bersama.

Setelah merasa cukup istirahat dan mengumpulkan tenaga setelah perjalanan panjang tadi, Rasya menggendong Vania mendekat ke arah pantai, bermain air, berfoto dan membuat istana pasir.

"Aku ambil minum dulu ya." Ucap Rasya.

Vania tengah menikmati semilir angin laut dan suara ombak yang terdengar seperti alunan melodi yang mengalun dengan indah di telinga.

Sesekali air menyapu kakinya, Vania hanya tersenyum geli.

Keindahan alam yang tak pernah ada habisnya untuk Vania kagumi, membuat hati tenang dan damai, seakan ombak membawa serta semua masalah dan penat pergi menjauh dari hidup Vania.

Vania memejamkan mata, merasakan aroma air laut, pasir dan hangat senja yang langsung mengenai wajahnya, matahari perlahan tenggelam, menyisakan goresan jingga di langit yang membuatnya tampak semakin menawan.

"Hai sendiri aja." Ucap seseorang, Vania terlonjak dan langsung mendongakkan kepalanya ke arah orang itu.

Ia seorang pria yang mungkin umurnya tidak jauh dari Vania, ia langsung mendudukan dirinya tak jauh dari Vania, Vania hanya mengernyitkan alisnya.

"Gue Alex." Ucapnya mengulurkan tangannya pada Vania, namun Vania tidak membalasnya, Vania hanya tersenyum.

"Sendirian aja?" Vania hanya mengangguk.

"Liburan atau orang sini?" Tanyanya, Vania hanya diam.

"Kamu kesini sama siapa?" Tanya Alex.

"Sama suami gue." Ucap Vania ketus.

"Oh nikah muda, kenapa?" Tanya Alex.

"Heh maksudnya?" Vania mengernyitkan alisnya.



'Emang salah kalo gue jawab nikah muda? Kemudaan apa ya muka gue kalo nikah sekarang?' batin Vania sembari menerawang.



"Ah ngga cuma nanya aja." Vania tidak menggubrisnya sama sekali.

"Yang ini minumnya." Ucap Rasya.

Seketika Alex dan Rasya saling berpandangan, Vania hanya melihat dengan bingung.

"Loh Alex, lo Alex kan?." Rasya terkejut melihat Alex bersama Vania.

Alex adalah anak rekan bisnis Papa Tonny, putra pertama keluarga Bestard. Vania kenal keluarga itu, namun tak tau jika mereka memiliki anak laki-laki.

My Perfect BoyFriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang