MPB'13

4.7K 189 1
                                    

Happy Reading
💕
***



Aaakkkhhhhhhhh

Vania berteriak saat ada sebuah tangan yang memegang pundaknya.

Vania berjongkok sambil menutup telinganya.

"Oma tadi tangan siapa? Hu hu hu hu Vania takut."

"Mba kunti, Om pocong, Vania kan gak ganggu." Celotehnya sembari masih menutupi kedua telinganya dan memehamkan mata.

"Vania hei, Vania ... Ini aku"

Orang itu menepuk lagi pundak Vania, Vania mendongak dan langsung berhambur ke pelukannya setelah mengetahui jika itu Rasya.

"Kamu ngapain di sini? Aku panggil-panggil juga dari tadi." Ucap Rasya.

"Ish kamu mah resek banget Syaa, ... hikz, hikz" Vania mulai menangis.

"Udah jangan nangis, aku di sini oke." Ucap Rasya.

"Aku takut ih, ini jantung udah hampir copot, hikz, .. hiks, ..."

"Mau kemana sih? Ayo aku temenin ya." Lanjutnya, Vania langsung menunjuk ke arah toilet.

Dari tadi Rasya menahan tawa saat Vania berbicara sendiri sepanjang jalan, dia melihat Vania keluar tenda dan berjalan dengan terus mengatakan ini dan itu, hal itu membuat Rasya tertawa dalam hati.

"Tungguin, jangan kemana-mana, kamu nyanyi, biar aku tau kamu masih di luar." Ucap Vania yang kemudian masuk ke dalam kamar mandi.

"Nyanyi apa sayang, aku ngga bisa nyanyi"

"Apa aja, biar ngga terlalu sunyi."

"Aku ajak kamu ngobrol aja ya."

"Ya udah terserah."

"Ngobrol apa tapi?" Tanya Rasya.

"Ngga tau."

Mereka pun berbicara beberapa saat membahas kejadian semalam yang membuat semua orang heboh, termasuk saat Vania berteriak dengan kencang memanggil nama Rasya.

Tak perlu waktu lama Vania sudah keluar, di lihatnya Rasya sedang berdiri bersandar di samping pintu.

"Udah selesai tuan putri?"

"Udah, ayo ke tenda lagi." Ajak Vania.

"Oke."

"Gendong Princess." Bujuk Vania sembari mengulurkan kedua tangannya.

Rasya pun duduk dan membungkuk depan Vania.

"Silakan naik Princess nya Rasya." Vania pun dengan sigap naik ke atas punggung Rasya, untung semua orang sedang tidur jadi tidak ada masalah.

Tapi ada 1 orang yang memperhatikan mereka dari jauh.

"Gue tau kalian ada hubungan." Gumamnya.

My Perfect BoyFriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang