Happy Reading
💕
***
Tok
Tok
Tok
Ceklek
"Sayang, ayo makan, di tunggu Oma tuh di bawah." Ucap Rasya.
Vania masih membaringkan Badannya di tempat tidur dengan posisi terlentang dan menaruh sebuah bantal tepat di wajahnya, hingga menutupi semua kepalanya.
"Udahan dong ngambeknya, lama banget."
Udah hampir 1 minggu Vania dingin pada Rasya, Vania sudah menerima alasan kenapa Laras ada di kamar Rasya hari itu, tapi tetap saja bayangan Laras yang memeluk Rasya masih terngiang di fikirannya.
"Hei, Princess Vania, Prince nya dateng di cuekin aja nih, aku pergi aja gimana?" Vania masih tidak bergeming.
Rasya pun mendudukan dirinya di pinggir tempat tidur Vania.
"Prince, ..."
"Hmmm, ..." Jawab Rasya.
"Mau iceva." Rasya hanya tertawa.
"Bangun dulu dong, ini aku pegangin loh dari tadi, sampe beku ni tangan." Ucap Rasya.
Vania pun mengambil bantal dari wajahnya dan mendudukan dirinya.
Hup
Vania memeluk Rasya dari belakang, Rasya hanya tersenyum sembari mengusap-usap tangan Vania.
"Maaf ya Sya, aku marahnya kelamaan ya?"
"Ngga papa, aku ngerti kok, aku yang salah." Vania hanya menggeleng.
"Baikan?" Vania memberikan jari kelingkingnya pada Rasya.
"Harus dong." Rasya menautkan jari kelingkingnya pada jari kelingking Vania.
"Iceva aku?" Pinta Vania.
"No, .. Makan dulu."
"Yahhh Rasyaaaaa, ..." Rengek Vania, Rasya hanya tersenyum jahil.
***
"Vano anterin Bunda ke rumah Vania ya." Ajak Riana.
"Oke Bun, Vano siap-siap dulu."
Hari ini Riana membuat beberapa makanan kesukaan Vania semasa kecil dulu, sekalian ingin bertemu Tia dan menengok Vania karena beberapa waktu lalu belum sempat kesana saat Vania sakit.
"Naik mobil aja ya Bun, jauh soalnya." Ucap Vano, Riana hanya mengangguk.
***
Di dalam mobil
"Emang rumah Vania dimana?" Tanya Bunda.
"Itu di perumahan anggrek jalan pemuda Bun." Ucap Vano.
"Perumahan mewah dong." Ucap Riana.
"Emang Bun, rumahnya bagus banget, Vano pernah kesana." Ucap Vano.
"Tapi bukannya kediaman keluarga Alexander ada di perumahan kencana ya?" Tanya Riana
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect BoyFriend
RomanceCinta itu suatu hal yang tabu, tak nampak, tak bisa di sentuh, tak tau juga seperti apa, tak dapat di jelaskan dengan kata-kata bukan? tapi dapat di rasakan oleh hati. Begitupun cintaku, aku tau cintaku tak dapat terlihat oleh mu, karena memang tak...
