Happy Reading guys
💕💕💕
***1 minggu berlalu.
"Oma, Rasya yang ganteng udah dateng." Teriak seorang anak yang dengan cepat membuka pintu dan berjalan ke ruang tamu.
Vania sedikit berlari dari arah dapur menuju ruang tamu mendengar pintu yang di gebrak.
"Ssstttt ... , berisik, Oma lagi tidur." Ucap Vania, Rasya terlonjak kaget melihat Vania.
"Kamu siapa? Ngapain di sini?" Tanya Rasya.
"Aku? Aku Vania, aku tinggal di sini." Ucap Vania polos.
"Hah? Tinggal di sini?" Tanya Rasya, Vania mengangguk.
"Kamu ngga boleh tinggal di sini, ini rumah Oma aku." Ucap Rasya.
"Oma Tia itu Oma aku." Ucap Vania.
"Ngga, Oma Mutiara itu Oma aku, bukan Oma kamu." Bela nya, Vania sedikit memundurkan dirinya melihat Rasya yang terlihat marah.
"OMA! .... OMA! ..." Teriaknya lagi. Bahkan teriakannya kali ini semakin keras.
"Ishhh ... , kan udah aku bilang Oma lagi tidur, jangan berisik." Ucap Vania marah.
"Ih aku mau ketemu Oma aku." Ucap Rasya sembari menghentakan kakinya ke lantai
"Vania sayang, siapa yang dateng?" Ucap Oma yang sedang menuruni tangga.
"Eh ada Rasya, udah ketemu Vania ya."
"Oma dia siapa si?" Tanya Rasya sembari menyilangkan tangannya di dada.
"Rasya ini Vania, Vania yang udah temenin Oma di sini, Rasya berteman baik sama Vania ya, jangan begitu" Ucap Oma sambil mengusap rambut Rasya.
"Dia udah temenin Oma?"
"Iya sayang, Vania ini udah temenin Oma, Rasya ngga boleh marah-marah gitu sama Vania, Rasya harus baik sama Vania ya."
"Makasih udah temenin Oma, maaf udah marah-marah tadi." Ucap Rasya sembari mengulurkan tangannya pada Vania, Vania membalasnya dengan senyum yang manis.
"Vania cantik kan Rasya." Ucapan Oma membuat Vania tertunduk malu dan di jawab anggukan oleh Rasya.
"Ya udah, ajak Vania main dong." Ucap Oma, Rasya tersenyum.
"Vania, main di taman belakang yu."
Rasya langsung menarik tangan Vania meninggalkan Oma yang masih berdiri sengan senyum senang, ia senang Vania dan Rasya bisa langsung akrab, walau awalnya berdebat.
"Makasih udah temenin Oma." Vania mengangguk
Kedua nya kini tengah duduk di ayunan di pinggir kolam ikan di belakang rumah.
"Rumah kamu dimana?" Tanya Rasya. Vania hanya menggeleng.
"Di sini" Ucap Vania
"Maksud aku sebelum tinggal di sini, kamu tinggal dimana?" Vania hanya diam, ia tak mau menjawab pertanyaan itu sama sekali, terlebih itu malah mengingatkan Vania pada Ayahnya yang jahat.
"Kok sedih." Vania menggeleng.
"Ngga papa, sekarang kan udah tinggal di sini, sama aku sama Oma juga, jangan sedih ya." Celoteh Rasya.
"Mulai hari ini kamu jadi adik aku ya, panggil aku Kak Rasya, oke Vania" Vania hanya mengangguk.
Vania punya kakak lagi, kakak yang sayang sama Vania, Vania tidak merasa kehilangan kakak lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect BoyFriend
RomanceCinta itu suatu hal yang tabu, tak nampak, tak bisa di sentuh, tak tau juga seperti apa, tak dapat di jelaskan dengan kata-kata bukan? tapi dapat di rasakan oleh hati. Begitupun cintaku, aku tau cintaku tak dapat terlihat oleh mu, karena memang tak...