Typo bertebaran
Happy Reading💕
***Sesampainya di rumah sakit, Rasya dkk langsung menuju ruangan Vania, terlihat beberapa suster berlarian keluar masuk ruangan Vania, membuat Rasya dan teman-temannya heran.
"Tunggu!" Panggil Rasya
"Apa yang terjadi?" Tanya Rasya pada salah seorang perawat.
"Ada pembengkakan dan luka bakar di jalur pernafasan pasien, dokter sedang berusaha meredam sesak nafas yang di derita pasien, saya permisi." Perawat itu pun langsung meninggalkan mereka dan masuk ke dalam ruangan.
Rasya masih terdiam dan mendudukkan dirinya di kursi ruang tunggu.
"Gue sama sekali gak becus jagain dia, dia selalu aja terluka dan tersakiti karena gue, gue gak berguna." Ucap Rasya sembari meremas rambutnya dan membenamkan wajahnya ke dalam kedua telapak tangannya.
"Bro, lo udah lakuin yang terbaik, ini cobaan buat hubungan kalian, supaya kalian lebih kuat dan kalian bisa lebih saling menjaga satu sama lainnya." Ucap Haikal sembari menepuk pundak Rasya.
"Lo sabar aja, gue yakin Vania ngga papa, sejauh yang gue kenal, adek gue itu cewe terkuat yang gue tau." Ucap Vano.
"Percaya sama gue Vania gak akan suka liat lo yang kaya gini." Ucap Amar.
Fiuhhhhh
Rasya pun menghela nafas panjang mencoba menenangkan dirinya. Ia menatap pintu ruangan Vania berharap dokter Danu keluar dan memberi kabar baik.
'Tahun ini cobaan kita berat ya sayang, semoga di tahun-tahun selanjutnya bahagia yang kita jelang, terutama kamu, semoga kamu selalu bahagia sayang.' batin Rasya.
"Sebenernya apa yang udah tu bocah lakuin ke Vania, sampe Vania kaya gini?" Tanya Haikal.Semua orang tampak berfikir dan sibuk bergulat dengan fikirannya masing-masing.
"Mungkin dia masukin sesuatu ke mulut Vania." Ceplos Amar. Sontak semuanya langsung memandang ke arah Amar, Haikal dan Vano mengangguk pelan.
"Cowo sialan itu bener-bener bikin kesabaran gue habis." Ucap Rasya.
"Dia itu sebenarnya siapa?" Tanya Vano.
"Dia tetangga komplek gue, dia juga temen deket gue, tapi itu dulu, hanya beberapa waktu, karena sifat dan sikap dia sama sekali gak pernah gue suka akhirnya gue menjauh." Jelas Rasya.
"Sifat kegilaan itu?" Tanya Vano, Rasya mengangguk.
"Termasuk merelakan segala cara untuk mendapatkan apa yang dia mau?" Tanya Haikal, Rasya hanya mengangguk.
Fiuhhhh
Lagi-lagi Rasya menghela nafasnya sembari mengingat kenangan saat dulu masih bersama Aldo."Gue udah makin gak faham sama jalan fikiran dia, menurut gue dia orang baik, tapi ambisinya selalu mengalahkan semuanya." Ucap Rasya.
"Semoga setelah ini dia berubah." Ucap Vano, Rasya hanya mengangguk-angguk.
***
1 setengah jam berlalu Rasya dkk masih menunggu di ruang tunggu depan ruangan Vania. Setengah jam yang lalu Kirana dkk juga sampai di rumah sakit setelah mengetahui keadaan Vania dari Vano.Karena masalah ini pertandingan di hentikan, dan di batalkan oleh pihak Alexa setelah Rasya mengabari Pak Wahyu dan memberitahu bagaimana keadaan Vania saat ini, dan tidak akan di adakan lagi pertandingan persahabatan antara Alexa dan Kencana kedepannya, sebelum pihak Kencana melakukan evaluasi pada seluruh muridnya supaya hal seperti ini tidak terjadi lagi.
"Kok lama banget ya Kak." Tanya Kirana, Rasya hanya menggeleng sembari menyandarkan tubuhnya di punggung kursi.
"Apa separah itu?" Gumam Vano, Rasya hanya melirik Vano, Vano pun ikut melirik Rasya, lalu keduanya menunduk.
![](https://img.wattpad.com/cover/221088832-288-k355247.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect BoyFriend
RomanceCinta itu suatu hal yang tabu, tak nampak, tak bisa di sentuh, tak tau juga seperti apa, tak dapat di jelaskan dengan kata-kata bukan? tapi dapat di rasakan oleh hati. Begitupun cintaku, aku tau cintaku tak dapat terlihat oleh mu, karena memang tak...