Selamat membaca!\(๑╹◡╹๑)ノ♬
.
.
.
.Setelah keributan selesai Shena dimandikan dan didandani dengan lebih simpel untuk perjalanan ke istana. Terkadang Shena berpikir kenapa dia nggak direinkarnasi jadi laki-laki saja? Kan simpel!! Apalagi di jaman seperti ini!
Bagaimana tidak? Melihat Brian yg hanya menunggu dirinya didalam kereta dengan santai sementara dia terbangun dan melihat keributan?
Cuma mau tanya..KENAPA WOI?!
Terlihat Brian hanya membawa berkas-berkas. Dia tentu tak perlu membawa ganti. Lagipula jika dia mau ganti tinggal minjam milik Karsiel.
"Apa perlu selama ini untuk berkemas?" Tanya Brian dengan nada sarkastik. Dia sudah menunggu lama sejak bangun tadi pagi.
Seperti biasa. Dia terbangun karna atap ruang kerjanya bergetar ditambah banyak teriakan dari atas.
Sejak kedatangan Shena. Dirinya jarang sekali bisa tidur dan bangun dengan tentram.
Hanya ingin bertanya...KENAPA SIH!?
"Diamlah. Lagipula yg memilih bukan aku."
Akhirnya mereka berdua diam dalam keheningan sampai ke tempat tujuan. Istana.
...
Ditempat lain~
Karsiel sibuk menyiapkan hal-hal yg anak-anak perempuan sukai. Seperti perhiasan mahal, gaun mewah. Pokoknya apapun lah yg disukai para bangsawan wanita.
Dia tak tau jika Shena malah alergi hal-hal seperti itu. Baginya yg dipakai sudah cukup! Nggak usah tambah!
Sementara itu. Pangeran Allen, sedari tadi melihat ayahnya mondar-mandir nggak jelas dengan para pelayan.
"Ada apa ini ayah?"
"Dia akan kesini! Menginap disini!"
"Huh? Dia!? Bagaimana bisa?" Allen bertanya dengan heran. Karsiel pun menjelaskan intinya soal jadwal yg dia setujui dengan Brian sebelumnya.
Mau tak mau Allen kagum soal itu. Tapi sedikit masalahnya. Sepertinya Brian dan Shena sudah lengket-_-. Seharusnya hanya Shena yg menginap tapi Brian dengan reflek menolak dengan alasan apapun.
Tapi karna ini sudahlah perjanjian, maka mau tak mau Brian ikut mendampingi Shena. Orang tua yg baik dan pengertian:v
"Yah..orang itu mungkin tak akan membiarkan kalian bersama." Jelas Karsiel.
Berbeda dengan ayahnya, Allen punya sesuatu agar bisa dia gunakan.
"Kudengar. Ada bandit diperbatasan."
Setelah mendengar hal itu Karsiel langsung nyambung atas apa yg direncanakan anaknya. Dia langsung memberikan kedua jempolnya.
"Heh! Tak kusangka."
"Mau bagaimana lagi? Aku kan anakmu."
Mereka berdua menyepakati sesuatu. Dan tentu saja akan berakibat pada Shena dan Brian.
Sementara itu. Didalam kereta mereka mendapat firasat buruk terutama Brian.
"Shena. Dengarkan aku baik-baik. Masukkan kata ini didalam hatimu. Tanam di ingatanmu. Lakukan yg terbaik." Brian memandang dengan raut wajah serius pada Shena yg tegang.
'Ini orang kenapa?'
"Pokoknya ingat satu hal ini. Mereka berdua itu licik. Mungkin saja mereka akan memisahkan kita berdua."
Hmm?
Ah.
Mereka berdua?
"Lalu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I became a Villainess? in my brother's novel?!
FantasyKakak angkatku adalah penulis novel fantasi. satu novel yg sudah diterbitkan ada yg berjudul 'Lady with the light magic' yg bercerita tentang anak biasa yg tiba tiba menjadi seorang bangsawan saat terungkap siapa ayahnya. Dia adalah Protagonis wanit...