Selamat membaca 🗿
.
.
.
.Shena hampir tersedak makanan yang dia kunyah sementara Allen dan Florin hampir menyemburkan teh yang mereka telan. Veren sendiri hanya memasang wajah kosong pada pertanyaan Karsiel.
Frenesia mengeratkan pegangannya pada kipas yang dia pegang agar tidak terbang ke kepala Karsiel sekarang juga. Benar-benar. Pikiran Karsiel emang tidak bisa ditebak.
Seperti besfrendnya, Brian mengambil pertanyaan Karsiel ke kepalanya.
Bagaimana pun rambut coklat dan mata coklat Veren itu tidak spesial, karena warna itu mendominasi di dua kerajaan. Jadi bisa saja jika Veren adalah anak yang tertukar.
Disisi lain, Helton dan Lara menahan tawanya. Mereka masih mempedulikan image mereka, jadi mereka tak bisa ketawa sembarangan. Greyson sendiri hanya menepuk dahinya saat melihat Duke Chevalier membuat ekspresi sedang berpikir.
"Apa.. maksudnya?"
Shena angkat bicara. Dia tidak menyangka mendengar omong kosong seperti itu. Shena tau warna coklat itu sangat umum, tapi jika dilihat dengan mata telanjang bahkan sampai pake mata batin pun Veren itu mirip kedua orang tuanya!
Shena bertanya-tanya apakah mata ayahnya sedang bermasalah karena ketularan paman Karsiel.
Hahhh....
Allen menghela napas panjang. Sangat panjang. Dia frustasi pada tingkah ayahnya yang tidak tertebak ini. Kadang bikin jantung hampir copot dari tubuh rasanya. Tau gini mending liat ayahnya dan Duke bertengkar saja.
Dia frustasi melihat kegilaan ayahnya sedang kambuh disaat seperti ini.
"Masuk akal bukan, Brian?" Ucap Karsiel sambil melihat kearah teman sehidup sematinya itu.
Semua mata memandang kearah Brian dengan ekspresi yang seperti mengatakan 'Tolong jangan setuju.' Sayang sekali Brian itu nggak peka.
"Iya."
Semuanya menepuk jidat mereka bersama-sama, bahkan Veren yang dibahas saja ikut-ikutan.
"Papa.. ada apa dengan matamu?" Shena tak bisa menahan emosinya. Kadang dia menikmati moment gila keduanya, tapi terkadang dia ingin sekali merasa emosi.
"Shena..?"
"Kenapa tidak buka mata lebar-lebar kalian berdua dan lihat baik-baik antara Veren dan kedua orang tuanya?^^"
Atas perkataan Shena keduanya diam mengamati dengan teliti Veren dari ujung kaki sampai puncak kepala. Lalu beralih ke Helton dan Lara.
'Itu baru Shena!' batin kedua anak yang tak lain adalah Florin dan Allen.
"Yah... Mirip sih.."
Sementara Brian hanya mengangguk. Lalu mengajukan pertanyaan pada putrinya. "Lalu kenapa sifat mereka berbeda?"
Dengan penuh kesabaran, Shena pun memberikan penjelasan sependek dan sejelas mungkin agar dia tidak ditanya lagi.
"Papa, sifat anak dan orang tua kadang ada yang sama dan ada yang beda, bisa dipengaruhi berbagai faktor. Ada dari gen, ada dari lingkungan sekitarnya. Untuk kasus Veren, itu positif karena orang tuanya pasif, untuk menumbuhkan kedekatan dan keharmonisan lebih, dia menjadi anak yang aktif. Jadi ini bukan masalah anak yang tertukar atau apalah yang kalian pikirkan."
Semuanya diam sampai Frenesia bertepuk tangan.
"Muridku! Kamu sangat manis dan cerdas! Astaga, aku bangga menjadi gurumu!" Frenesia memasang ekspresi terharu dramatis.
Bukan tanpa alasan dia memuji berlebihan seperti itu. Penjelasan yang diberikan Shena jelas dan mudah dimengerti. Dan yang paling penting itu bisa menutup mulut keduanya... Untuk sementara.
KAMU SEDANG MEMBACA
I became a Villainess? in my brother's novel?!
FantasyKakak angkatku adalah penulis novel fantasi. satu novel yg sudah diterbitkan ada yg berjudul 'Lady with the light magic' yg bercerita tentang anak biasa yg tiba tiba menjadi seorang bangsawan saat terungkap siapa ayahnya. Dia adalah Protagonis wanit...