Selamat membaca 🙆🏻♀️✨
.
.
.
."Ayah, apa kau sudah sadar?"
Erion mengguncang bahu ayahnya yang bersandar ke pintu kereta. Darien hanya bisa membuka matanya lalu menutupnya lagi. Rupanya..
"Bangunkan aku saat sudah sampai saja."
Dia sedang menyiapkan mental.
Bagaimana menghadapi istri dan anak perempuannya. Dia kira istrinya tak akan keberatan, sepertinya tidak. Memang tidak, sampai-sampai istrinya sudah berjaga-jaga memilih daftar potensi untuk pasangan barunya.
Sedihnya..
Melihat ayah yang berasa nyawanya hilang setengah, dia juga membayangkan apa yang akan adiknya katakan padanya.
Tapi Erion lebih khawatir jika dia dan ayahnya langsung ditarik dan dirantai didalam kamar seminggu. Yah, menilai tingkat kegilaan ibunya. Sepertinya itu mungkin akan terjadi.
Tetap saja! Erion tidak mau dihukum. Dia melihat ayahnya dengan senyum penuh maksud. Sepertinya Darien tidak sadar akan jadi korban tumbal oleh anaknya sendiri.
...
Kereta sudah mencapai ibukota, dekat dengan istana. Orang-orang yang tadinya ramai berjalan segera menyingkir mempersilahkan kereta untuk lewat. Tak perlu mengintip, mereka tau jika yang didalam adalah Raja dan Pangeran Cresian mereka.
Bagaimana mereka tau?
Salahkan rumor yang beredar diistana bahwa Ratu sedang mencari kandidat untuk dirinya, juga bahwa Raja sedang minggat ke kerajaan tetangga.
Baiklah, semua orang tau jika keluarga Cresian dan Chaiden sebenarnya tidak akrab. Mengingat mereka berbagi darah dari satu nenek moyang, tapi berpisah karena perebutan warisan.
Tapi kalau denger berita kek gini kan adem? Orang-orang juga tau bahwa Ratu hanya main-main saja. Walaupun Raja dan Ratu menikah karena hubungan politik, mereka saling mencintai satu sama lain.
(Itu sebabnya disurat yang ditulis Isabella, Isabella berkata "Ibu bingung bagaimana bisa jatuh cinta pada ayahmu." Untuk lebih jelasnya kita tunggu saja POV kedepannya.)
Sekarang setelah mereka melihat kereta menghilang dari pandangan mereka, satu persatu mulut mulai terbuka.
"He~ aku penasaran apa yang dilakukan Yang mulia untuk pergi ke kerajaan tetangga?"
"Kau tidak tau? Bukankah karena anak-anak yang di culik? Itu adalah permintaan anak-anak."
Yang lain mulai menimpali.
"Kau yakin? Bukan karena Yang mulia ingin?"
"Yah mungkin itu juga, sepertinya Raja kita sedang rindu dengan temannya."
Pembahasan mulai melenceng, yang awalnya membahas tentang harmonisnya Isabella dan Darien, menjadi harmonisnya Karsiel dan Darien.
Yang pasti, jika Brian mendengar apa yang mereka katakan. Mungkin dia akan mengerutkan kening dan menatap keduanya seperti ini.
"Harmonis? Kalian? Sejak kapan?"
Brian saja gedek liat mereka berdua berantem terus.
Erion dan Darien yang sudah beberapa jam didalam kereta akhirnya bisa keluar. Tapi mereka segera terhenti melihat seseorang sudah menunggu mereka didepan gerbang.
Itu adalah Duke Ackerley. Laki-laki berambut merah itu memasang wajah datar dan acuh saat melihat keduanya, terutama saat melakukan kontak mata dengan Darien.
![](https://img.wattpad.com/cover/242317243-288-k270203.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I became a Villainess? in my brother's novel?!
FantasyKakak angkatku adalah penulis novel fantasi. satu novel yg sudah diterbitkan ada yg berjudul 'Lady with the light magic' yg bercerita tentang anak biasa yg tiba tiba menjadi seorang bangsawan saat terungkap siapa ayahnya. Dia adalah Protagonis wanit...