Chapter 82.2 [Emm]

3.4K 305 12
                                    

Selamat membaca 💚
.
.
.
.

"..."

Karsiel, Darien, Isabella, Allen, Erion dan Iriana diam saat William menjelaskan secara singkat, padat, dan jelas. Sementara sedari tadi Shena terus memeluk erat Papanya seakan nggak mau pergi.

Ekhem-- Brian sih malah suka. Dia memangku Shena dan mengelus rambutnya dengan penuh kasih.

"Eeemmm, bentar-bentar, jadi.. kamu adalah paman kandung Sherina? Orang tua Sherina adalah sang Saintess dan adik kembarmu?" Isabella memijit keningnya mencoba mencerna informasi yang baru saja masuk ke kepalanya.

Erion dan Iriana kaget, tapi kagetan Allen.

'Wah, sangat nggak ke duga ya.' Allen tidak menduga bahwa Shena sebenarnya adalah anak sang Saintess terakhir. Kayak.. nggak tertebak aja.

Darien dan Karsiel seharusnya nggak terlalu kaget, mereka berdua cuma diam. Iya diam karena sedari tadi lihat William yang terus mengelus kakinya sambil melirik tajam ke arah Brian yang pura-pura nggak tau.

Mereka memiliki satu pikiran kompak.

'Sekuat apa coba Brian nendangnya!?'

Eitsss, kenapa mereka bertanya-tanya soal itu? Itu karena keduanya udah pernah jadi korban tendangan maut Brian. Jadi jangan heran✋🙂

Oh.

Shena baru menyadari sesuatu.

Dia segera memalingkan wajahnya ke William. "Jadi, emm. Paman, aku bisa... Bertemu ibuku?" Apa aku bisa bertemu Saintess itu? Dia ibu kandung Sherina kan?

(Dia kakakmu😭✋)

Saat Shena bertanya soal itu, Karsiel ingat saat Brian berkata jika Shena adalah keponakannya. "Oi Brian."

"Apaan?"

Brian memasang wajah sewot yang membuat Darien akan menertawai Karsiel yang tiba-tiba merasa tusukan hati dihatinya. Isabella yang melihat tingkah ketiga trio gila ini hanya bisa mempasrahkan diri saja.

Erion dan Allen? Mereka juga pasrah lihat melakukan ayah mereka. Iriana? Dia malah kebingungan lihat ayahnya nahan tawa kayak orang gila.

".. lalu bagaimana penjelasan soal kau paman Shena?"

Ahh itu.

Brian memasang ekspresi datar saat dia mengingat wanita cantik  t̶a̶p̶i̶ t̶e̶r̶l̶i̶h̶a̶t̶ g̶i̶l̶a̶ yang mengaku sebagai seorang Saintess dan juga ibu kandung Sherina. Dia jadi ingat bom yang tadi dijatuhin sama Cecil.

"Entahlah, aku juga baru tau." Ucapnya sambil memutar mata ke samping.

Brian jadi nggak mau repot-repot jelasinnya, membuat Darien dan Karsiel berbisik-bisik. "Apakah ibunya itu selingkuh atau gimana?"

"Lha kau lupakah kalau Saintess itu orang dunia lain? Ya kali kalau selingkuh sampai ke dunia lain?"

"Bisa ae."

'Dia bisa mendengar kalian dasar bajingan.' Isabella menepuk dahinya. 'Kenapa sih kalian berdua selalu menyebabkan masalah?'

Isabella jadi bingung kenapa Karsiel dan Darien setiap kali disatukan pasti akan menyebabkan kerusuhan. Ratu Cresian ini hanya bisa berkata dalam hati 'Mampus hayo lho, aku nggak ikut-ikutan' saat Brian mengaktifkan sihirnya diam-diam.

Cruch cruch

"Nih."

"Yoi."

Allen menerima biskuit yang ditawarkan oleh Erion saat mereka duduk di sofa, dengan Iriana ditengah-tengah mereka berdua. Kedua anak setan ini menyukai keributan/kemalangan yang akan menimpa ayah setan mereka.

I became a Villainess? in my brother's novel?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang