Chapter 36 [Sarapan yg lancar]

15.5K 2.9K 196
                                    

Selamat membaca(。・ω・。)ノ♡
.
.
.
.

Disuatu bar lebih tepatnya dibagian pojok ada beberapa orang yang sedang berdiskusi dengan serius.

"Bagaimana? Bukankah mangsa itu lumayan untuk kalian jual?"

Seorang pria bertudung memimpin negoisasi tentang informasi yang dia berikan.

"Kau yakin mereka tak akan peduli?" Sementara itu pimpinan kelompok ragu-ragu menerima permintaan pria bertudung dengan alasan konsekuensi.

Melihat ketuanya ragu-ragu Pria bertudung mengeluarkan sekarung koin emas dimeja dengan hati-hati agar tak terlihat oleh pengunjung bar yang lain.

Dengan cepat ketua menyuruh salah satu anak buahnya untuk mengambilnya. Dia sudah tak ragu lagi jika bayarannya sangatlah tinggi.

"Kami menerimanya"

Pria bertudung tersenyum puas.

Rencana penculikan ini pasti berhasil. Dia tak ingin siapapun menduduki singgasana ratu jika bukan putri tercintanya.

'Tidak ada yang boleh apalagi J*l*ng kecil itu! Lihat saja apa besok kau masih bisa tertawa lagi!'

...

Pagi hari datang dengan indah dan damai. Brian dan Shena yang sudah terbangun langsung bersiap-siap menuju ruang makan.

Sampai disana mereka berdua terkejut. Melihat mayat eh--! Bukan! Dua tubuh seperti tak bernyawa berada dikursi dengan kepala dimeja.

Brian dengan pelan mendekati tubuh yang besar dan mencolek keras bahunya sambil berkata.

"Hei..Karsiel..kau sudah mati kan?"

Dengan tenaga yang tersisa Karsiel mendongakkan kepalanya melihat siapa yang sedang bicara dengannya.

"Bri..an.."

"Apa? Jadi kau belum mati? Sialan."

Mendengar perkataan jahat teman baiknya dalam hati Karsiel menangis.

Yang dia bayangkan adalah..

"Apa? Jadi kamu masih hidup? Syukurlah."

Ternyata jika sudah sama sahabat sendiri pasti ditanya kapan matinya ya bukan tanya keadaannya༎ຶ‿༎ຶ

Melihat Papanya mendekati Raja, Shena memutuskan mengecek kondisi Pangeran yang terlihat 11 12 sama ayahnya.

Dengan lembut Shena meletakkan tangan kecilnya dibahu Allen dan bertanya.

"Allen..kamu nggak papa?"

Mendengar malaikat memanggil namanya, Allen mendongak. Benar saja. Malaikat dengan lembutnya sedang mengkhawatirkannya.

Melihat wajah lelah Allen Shena tak bisa tak khawatir. Dia dengan lembut memindahkan tangannya yang tadi di bahu ke atas kepala dan menggerakkannya pelan.

"Ah~ Shena~ kamu memang malaikat.."

Oke. Sudah Shena pastikan orang didepannya benar-benar tidak baik-baik saja.

Salah satu pelayan kemudian berani mendekati mereka dan bertanya pada Raja dan Pangeran yang terlihat ingin menutup matanya.

"Yang mulia raja dan pangeran, anda ingin sarapan dulu atau langsung tidur di kamar?"

Tanpa jeda Karsiel dan Allen menjawab. "Sarapan."

Mereka berdua tak ingin melewati momen apapun bersama favorit mereka.

Karsiel → Brian
Allen → Shena

Mendengar hal itu Brian dan Shena langsung duduk di tempatnya. Tapi untuk kali ini Shena duduk di samping Allen.

I became a Villainess? in my brother's novel?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang