Selamat membaca 💚
.
.
.
.
Shena hanya terdiam memasang ekspresi datar, dia sedikit kaget tapi tidak berlebihan. Untung sekali ini masih siang. Jika malam-malam dia lihat beginian, mungkin saja dia akan pingsan berdiri."Sudahlah, Celine. Aku lelah."
Celine yang tidak mendapatkan respon yang dia harapkan segera turun dan memperbaiki rambutnya yang berantakan.
"Kau tidak seru, benar-benar mirip kakakmu. Tidak bisa diajak becanda."
Shena menegang mendengar kata 'Kakak' dari mulut Celine. Ingatan masa lalunya tentang momen kebersamaan dia dan kak Allen lewat kembali didalam kepala.
'... Kakak.. aku rindu.. kakakku. Beri aku kakakku, aku cuma mau kakakku saja. Aku butuh kakakku, hanya.. hanya kakak. Aku tak butuh apapun selain kakak.'
(Keknya aku buat karakter Shena jadi rada' posesif 🙂👍)
'Jangan.. tenang, jangan seperti itu. Kakak membencinya, tidak, dia pasti akan membencinya. Jangan... Hanya dia punyaku.. benar, hanya dia. Kakak. Kakak Allen. Punyaku. Tidak. Tidak benar..'
Tapi dia harus menghadapi kenyataan pahit berlawanan dengan pikirannya yang kacau.
.. Shena tak akan bertemu kakaknya lagi.
Dia di dunia ini sementara kakaknya disana entah sedang apa. Celine yang melihat wajah kesepian dari Shena menyadari seharusnya dia tak menyebut kata 'kakak', didepan anak kecil ini.
"Aku tidak bermaksud--"
Celine berhenti setelah tangan Shena terangkat padanya.
"Tidak apa."
Benar, itu masa lalu. Itu adalah kenangan. Jangan terlalu emosional. Jangan berlebihan, benar, ingat apa yang dikatakan ibu. Tapi, Tetap saja..
Shena melangkahkan kakinya menuju kasur dan berbaring memeluk bantal. Celine ikut berbaring disebelahnya, dia menatap langit-langit kamar sebelum menutup matanya.
"Kau tahu Shena-- tidak. Alicia?"
Mendengar nama lamanya, Shena hanya melirik lewat mata.
".. hidup itu tak adil, benarkan?"
Keheningan di kamar yang sedikit gelap itu membuat suasana aneh. Diam tapi tidak mencekam. Shena menutup matanya sebelum memberikan jawaban seadanya.
"Tidak. Terkadang juga adil, terkadang tidak. Karena itu jangan puas dulu, agar kau tidak pernah kecewa. Bagaimana pun, ini yang dinamakan kehidupan."
Ha!
Tawa singkat tapi penuh makna itu memenuhi ruangan. Jika orang yang tidak bisa melihat roh seperti Shena, mungkin akan segera merinding ketakutan dan melarikan diri secepatnya.
"Kau lebih bijak, siapa yang mengajarimu?"
"Siapa lagi? Kakakku tentu saja." Ucap Shena dengan nada bangga saat membahas kakaknya.
Celine yang mendengar nada itu hanya bisa terkekeh sebelum membahas masa lalu mereka saat ada dibumi. Dia juga ingin memancing Shena untuk mendapatkan informasi.
Misalnya dengan menanyakan masa lalu Shena terutama kehidupan pribadinya, dari orang tua, orang yang dibenci, orang yang disuka, teman, dan lain-lain.
Tapi, semakin Celine mendengar keluhan Shena...
Tentang Ortunya yang tidak mempedulikannya.
Teman laki-laki yang menjauhinya.
Masa kecil Alicia yang sendirian.
Momen Allen dan Alicia yang penuh tawa.
Kepergian Allen keluar negeri.
Penantian bertahun-tahun.
Novel itu.
Jatuh kesini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I became a Villainess? in my brother's novel?!
FantasiKakak angkatku adalah penulis novel fantasi. satu novel yg sudah diterbitkan ada yg berjudul 'Lady with the light magic' yg bercerita tentang anak biasa yg tiba tiba menjadi seorang bangsawan saat terungkap siapa ayahnya. Dia adalah Protagonis wanit...