Chapter 70 [Para Ortu berkumpul.]

5.4K 1K 243
                                    

Selamat membaca 🗿
.
.
.
.

Florin dan Veren dijadwalkan pulang setelah kereta dari mansion mereka sudah datang untuk menjemput. Awalnya Florin gigih ingin tetap disini untuk beberapa lama lagi, tidak ada yang bisa membujuknya karena Florin sangat keras kepala untuk tetap bersama Shena.

Karsiel. Orang dengan jabatan tertinggi tapi akhlaknya sangat mines sekali, punya ide cemerlang.

"Nona Florin, anda bisa datang besok dengan orang tua anda. Bagaimana? Jika bisa, ajak saja keduanya."

Florin diam dan menimang-nimang tawaran itu. Kemudian dia mengangguk senang. Veren yang menonton bisa menghela napas lega melihat gadis berambut merah itu akhirnya mengangguk.

Karsiel ganti melihat kearah Veren dan menawarinya juga. Veren juga menimang-nimang tawaran itu. Kemudian, dari belakang Karsiel, ada Allen yang menatap tajam pada Veren.

Dari pandangan itu bisa dikatakan seperti 'Cepat tolak itu.' keduanya melakukan kontak mata lama sebelum akhirnya Veren tersenyum tulus.

Allen kira Veren akhirnya bisa diandalkan. Sampai..

"Saya akan dengan senang hati menerima tawaran itu."

... Allen menarik kembali kata-katanya.

Karsiel bertepuk tangan lalu mempersilahkan Florin dan Veren untuk meninggalkan istana dengan senyuman puas.

Brian diam. Dia hanya bisa diam saat teman iblisnya sudah bertingkah. Brian meletakkan tangan di bahu Karsiel. "Apa yang kau rencanakan?"

"Apa maksudmu? Aku hanya merayu nona Florin untuk pulang. Aku hanya ingin memastikan nona Florin tidak telat pulang, kasihan orang tuanya sudah menunggu dirumahnya."

Brian ragu jika Karsiel berbuat kebaikan seperti itu. Pasti ada sesuatu dibaliknya. Bagi dirinya yang sudah berteman dengan Karsiel separuh umurnya sekarang, sangat mustahil melihat Karsiel seperti ini.

Shena hanya menatap kosong pada kedua orang itu sebelum akhirnya tersadar setelah bahunya dipegang oleh Allen.

Akhirnya hari berakhir dengan dua kelompok itu. Allen dan Shena bermain bersama sementara Karsiel dan Brian bekerja bersama.

Baiklah, tidak ada yang tau keributan macam apa yang akan terjadi karena undangan main-main Karsiel.

...

"..."

"..."

Kedua pasangan saling berpandang-pandangan tanpa ada niatan untuk menyapa dahulu. Mungkin karena keduanya sama-sama Marquess.

Florin dan Veren menepuk dahi mereka dan berpikir apakah mereka salah mengajak kedua orang tua mereka masing-masing untuk bertemu.

"Selamat datang di istana." Karsiel menyalami kedua pasang suami istri itu dengan senyuman malaikat miliknya.

Dari belakang ada Brian yang senantiasa menggandeng Shena sejak pagi, mungkin karena dia masih khawatir belum bisa menebak rencana Karsiel.

Allen yang disamping Shena hanya mengawasi dan menyadari kejanggalan dari pandangan dua keluarga itu.

"Shena~"

"Pangeran Alland~"

Florin dan Veren pergi dari sisi orang tua mereka dan langsung mendekati Shena dan Allen. Perbedaan reaksi orang yang dipanggil sangat berbeda satu sama lain. Shena membalas dengan senyuman sementara Allen memasang wajah jijik saat mendengar namanya dipanggil oleh Veren.

Tiba-tiba Allen teringat saat ayahnya memanggil nama Duke Chevalier dengan manis dan dibalas tatapan jijik oleh Duke, tunggu. Bukankah ini sama?

Allen berpikir sepertinya dia terkena karma dari perbuatan ayahnya.

I became a Villainess? in my brother's novel?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang