Chapter 26.2 [Guru Private]

19.6K 3.3K 119
                                    

Lanjutan cuy!
Selamat membaca(つ≧▽≦)つ
.
.
.
.

Sedari tadi jantungku terus berdetak kencang. Menunggu Marchioness Griselta masuk ke kamarku.

Kenapa kamarku?

Sudah dari jaman TK aku selalu belajar dikamar oke? Jadi nggak usah heran deh_-

'Semoga gurunya baik hati dan tak sombong! Jangan sampai malah munculnya Killer!' <----- harapan seorang murid saat dapat seorang guru baru.

Ayo kita menjelajah ke tempat surat diantar! Ke Mansion Marquess Griselta!

Surat yg baru ditulis oleh James atas perintah Brian sudah sampai dengan hitungan detik tentu saja menggunakan sihir.

Marquess terbingung saat mendapati sebuah surat dengan segel milik Duke Chevalier. Hubungannya dengan Duke bisa dibilang hanyalah kenalan karna mereka berdua sama-sama bangsawan.

Tapi ini adalah pertama kalinya dia mendapat surat pribadi dari Duke Chevalier yg dikenal dingin dan cuek itu.

Karna sangat penasaran dia cepat-cepat membuka surat itu dan langsung terkejut atas apa yg tertulis.

Dia dengan cepat memanggil istri tercintanya keruang kerja. Tanpa menunggu lama masuklah seorang perempuan berambut merah dengan anggun.

Wanita cantik itu yg tak lain adalah Frenesia yg memasang wajah kebingungan. Dia tak menyangka bahwa suaminya sangat ingin dia datang keruang kerja dengan terburu-buru.

Pasti ada hal mendesak yg terjadi.

Marquess segera mengutarakan maksudnya kenapa dia mengundang istrinya ini.

"Sayang. Sepertinya kamu harus menjadi guru lagi. Kamu baru saja mendapat surat permintaan."

Frenesia terbingung. Bukankah dia sudah meninggalkan pekerjaan lamanya itu? Kenapa ada yg sampai mengirim surat?

"Bukankah aku seharusnya sudah tak mengajar? Memangnya siapa yg meminta?"

Dia segera mendekat ke suaminya yg sudah mengarahkan surat dengan tangan terulur kearahnya.

"..!!!"

Frenesia sangat terkaget melihat nama pengirim yg tertera di surat itu. Yg tak lain adalah Duke Chevalier.

Kenapa..? Untuk apa?

Dia segera membaca seluruh isi surat itu. Dia makin terkejut mengetahui fakta bahwa seorang Duke Chevalier telah mengadopsi anak. Apalagi bergender perempuan.

Jika laki-laki tentu dirinya tak akan terlalu terkejut karna dia tahu bahwa Duke masih single alias tak menikah. Tapi kenapa perempuan? Hanya itu yg sangat mengganggu pikirannya

Tentu saja Duke tak akan gila dengan membesarkan anak perempuan sebagai ahli waris kan?

Pupil matanya mengecil saat melihat tulisan..

"Kau harus mengajarnya SEKARANG juga dan harus SETIAP HARI. Jika tidak kau akan menerima akibatnya"

Marquess melihat dahi berkerut di wajah cantik istrinya segera memberi penjelasan.

"Sayang aku tau kamu sudah tak ingin mengajar lagi tapi demi kita semua..kumohon sayang.." Marquess dengan lembut meminta istrinya untuk melakukan itu.

Dia takut keluarganya akan menghilang dari dunia ini karna menyinggung perin--Permintaan dari Duke yg sangat dekat dengan yang mulia Raja.

Marquess sangat tau bagaimana kekejaman dari Duke Chevalier yg sudah mendarah daging dari beberapa generasi.

I became a Villainess? in my brother's novel?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang