Chapter 25 [Cemburu]

23.5K 3.9K 293
                                    

Selamat membaca!:)
.
.
.
.

Shena POV.

Setelah berkeliling lamaa sekali...sumpah! Lama banget! Apalagi penjelasan Pangeran panjaaaaaang dan detail buanget. Kayak..

"Ruangan ini dibuat...."

"Pentingnya ini..."

"Kamar ini pertama kali..."

"Pernah hancur ditahun.."

Serasa tur museum! Lengkap tentang asal-usul nya! Bahkan semua lukisan yg menggantung disepanjang lorong juga diceritain!

Bayangin ajalah selama apa itu? Dan yg bikin nggak nyaman itu setiap kami bertemu pelayan atau penjaga istana pasti mereka semua natap kami dengan tatapan aneh!

Mereka menatap intens kearah kami atau yg lebih tepatnya tangan kami yg berkaitan sedari tadi. Apa masalahnya? Bukannya wajar kalo anak-anak saling gandengan tangan?

Tapi tatapannya..

Seakan mereka bakal melihat badai datang gitu lho..saat kutanya pangeran dia malah cuma senyum-senyum nggak jelas! Jadi aku tidak membahasnya lagi karna dia tak akan bereaksi.

Setelah dua jam penuh! Akhirnya! Kakiku capeeek buanget! Ya kakiku kan masih pendek! Apalagi selalu berdiri..Kan kalau jalan hari berdiri! Emang harus ngesot gitu?

'Ya ampun..! Padahal dulu kalau ada tur keliling aku yg paling semangat! Lha sekarang? Rasanya kakiku seperti mau copot!'

Dan tujuan terakhir tur ini adalah ruang kerja tempat Du--Papa dan Paman Karsiel berada. Dilantai 3! Pojok! Dan posisi kami masih di lantai satu!

Hah..! Hah..!

Ya ampun nih anak tenaganya besar banget ya?

Sedari tadi kecepatan berjalan Allen sama sekali tak berkurang! Yah tentu saja ini kan rumahnya jadi wajar dong kalau dia terbiasa.

"Hmm? Kamu lelah? Mau ku gendong?" Tawar pangeran sambil memandangku dengan tatapan aneh.

"Eh..? Nggak usah Allen. Masih kuat kok^^"

Normal POV.

Allen menatap gadis disebelahnya dengan tatapan aneh. Sudah jelas terlihat dia kelelahan bukan? Kenapa dia menolak niat baiknya?

Padahal dia sengaja memperpanjang tur ini dan mengulur-ulur waktu disepanjang jalan agar bisa lebih lama bergandengan dengan Shena.

Dia bahkan tidak memperlambat lajunya saat menyadari kondisi Shena sejak awal. Allen berpikir mungkin dia bisa menggendongnya dengan alasan itu.

Tapi ternyata ditolak oleh Shena.

Jujur saja didalam hati dia benci ditolak tapi entah kenapa saat keduanya saling pandang, Allen tak bisa menunjukkan wajah keberatan dengan mudah.

Dia hanya bisa memendamnya saja.

"Hanya..sedikit lelah..permisi Allen. Kupinjam bahumu ya.." setelah meminta ijin tanpa menunggu jawaban dari Allen Shena memegang bahu bagian kanan untuk dijadikan senderan.

"..!!"

Allen yg belum memproses apa yg dikatakan oleh Shena terkejut saat merasa bahunya sedikit berat sebelah. Shena mencengkram bahu kanan Allen dengan kedua tangannya.

Sementara Allen yg menyadari bahwa diposisi itu mereka berdekatan tanpa sadar tersenyum.

'Lumayan..'

Akhirnya mereka melanjutkan perjalanan dengan posisi seperti itu.

Ditempat lain~

Brian menatap dokumen² yg sedang dia kerjakan diruang kerja raja. Niatnya dia hanya ingin mengambil berkas lalu cepat² pulang tapi malah ditahan oleh Karsiel.

I became a Villainess? in my brother's novel?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang