Chapter 8 [Sesi Curhat dong!]

31.3K 5.6K 472
                                    

Selamat membaca~:)
.
.
.
.
"Apa yg kau lakukan disini?"

Suara dan hawa yg dingin ini..dia adalah...orang yg membanting ku di chapter 4!! Siapa lagi kalau bukan Duke?!

'Kalian pasti bingung kenapa aku selalu mengaitkan dengan Chapter 4 kan? Kesan pertama itu sangat penting....dan kesan kasarnya dimataku itu seperti dia membanting ku.'

Kembali ke kenyataan. Sekarang Duke sendirian! Kesini! Mendekatiku!

Apa dia akan melemparku ke atas pohon? Kupikir itu baik² saja karna aku mendapatkan bonus pemandangan dari atas sana.

Aku tidak sadar karna terus membatin dan sekarang ini dia tepat di depan ku!

"Katakan.Apa.Yg.Kau.Lakukan.disini." Duke bertanya sambil menekan semua kata di pertanyaannya. Aku sampai kesusahan menelan ludahku sendiri Karena tatapannya itu.

Aku tidak menjawab cuma kembali menatap ke arah pohon besar itu. Otomatis Duke juga menoleh ke arah yg sama denganku. Kami diam tetap memandangi akar pohon yg melambai-lambai.

"Aku penasaran.."

".." Duke diam menunggu jawabanku.

"Siapa penunggu pohon ini." Aku melanjutkan jawaban yg sudah ditunggu oleh Duke. Aku menoleh kearahnya dan dia membuat tatapan seolah mengingat sesuatu yg penting.

"?!"

Di tiba² duduk sambil memeluk lututnya sambil membuat wajah sedih..

Apa kau sakit?!

Duke tetap diam dan memeluk lututnya makin erat.

"Hei--"

"Dulu..aku punya seorang pengasuh."

Woi! Kalau mau curhat jangan disini bambank! Apa saking sedih nya kau lupa tempat dan orang yg kau ajak bicara hah?

Tak punya pilihan lain aku ikut duduk disebelahnya. Mengikuti alurnya.

"Lalu apa yg terjadi?"

Duke diam dalam waktu yg lama. Katanya mau cerita!

"Dia..bunuh diri"

"Eh?"

"Bunuh diri. Disini."

Aku terdiam mengingat kata kata yg kudengar dari kakak pelayan cantik. Katanya ada seorang pelayan yg dibully dan bunuh diri di pohon ini.

Ingin meringankan suasana tegang ini aku mengeluarkan Coklat yg kubawa dan mengarahkannya padanya. Tak kusangka dia mau memakannya!

"Apa kau sangat menyukainya?"

"Tentu saja! Di pengasuhku." Duke menegaskan tentang perasaannya pada pengasuhnya. Aku bahkan melihatnya hampir. Hampir! Mengeluarkan air mata.

Rasanya aneh sekali melihatnya sedang mengunyah coklat sambil menahan air matanya. Terasa melihat anak anjing sekarang.

Dia diam aku juga ikut terdiam. Aku kembali mengingat novel kak Allen tentang deskripsi masa lalu Duke. Walau tak dijelaskan secara langsung tapi sedikit demi sedikit terungkap di setiap monolog sudut pandang penulis.

Rumor berkata Duke kehilangan kekasihnya dikarnakan kecelakaan. Dia tidak ingin menghianati perasaan orang terkasihnya jadi dia tak akan menikah sampai ajal menjemputnya.

Setidaknya itu yg kuingat dan mungkin yg paling jelas. Untuk memastikan aku bertanya pada orangnya langsung saja.

"Apa dia kekasihm--"

I became a Villainess? in my brother's novel?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang