Emm... Ini lanjutannya lagi😅
Ini pertama kalinya aku buat sampai part .3
Mungkin sampai ke-4? Atau malah 5?Selamat membaca!🤗✨
.
.
.
.Teresa diam. Syalina sudah mengaskan tidak menggunakan kata 'Jika'. Hal paling aneh yang baru saja dia dengar, ini adalah kedua kalinya untuk hari ini.
Rasanya seperti sudah dijatuhi bom sampai berturut-turut.
Hah...
Dia hanya bisa menghela napas berusaha menghilangkan rasa frustasi dari pikirannya yang sedang kacau.
Mayat hidup? Zombie? Apakah itu nyata?
'Aku menerima saat mengatakan Allen sudah mati, tapi dia malah jadi mayat hidup? Ah. Kacau. Dunia itu tidak akan berubah menjadi bencana zombie apocalypse kan? Atau jadi kayak di game resident evil? Hahhh..........'
Ingin sekali Teresa menjambak rambutnya sampai dia botak.
Syalina disisi lain mengamati reaksi Teresa sebelum bertanya apakah dia harus melanjutkannya atau tidak. Tapi dihatinya dia lega.
'Akhirnya aku bisa berbagi pada orang lain.'
Menjadi orang yang tau semuanya terkadang menjadikan seseorang gila. Dan contohnya saja Syalina. Dia sudah gila, dia kembali mendapatkan kewarasannya saat dia mengasuh Brian.
Bisa dibilang itu alasan lain untuk dia bertahan sebelum akhirnya disingkirkan secara paksa dengan jalur bunuh diri.
"Hah.. aku tenang. Aku sudah tenang. Lanjutkan." Walaupun rasa Frustasi Teresa diambang batas, tapi rasa penasaran dan khawatir lebih tinggi lagi karena itu menyangkut Alicia, temannya.
Jadi..
"Aku akan mulai. Dari awal, sampai akhir. Kau juga. Aku tau kau tidak meneruskan di titik setelah Alicia membeli buku kan? Sesuatu pasti terjadi saat itu, benarkan?"
Ha!
Teresa tertawa pahit dengan suara bergetar.
"... Tentu saja. Pertama kau dulu, baru akan kulanjutkan bagianku."Syalina mengangguk, dia bersandar ke sofa saat dia menghadap langit-langit mengingat masa lalu.
"Allen Priscilla. Awal kenal dengannya.. aku tidak begitu ingat, tapi yang jelas kami berkenalan di sosial media. Setelah itu kami saling menghubungi satu sama lain saat mengetahui kalau kami akan sekolah disekolah yang sama.
Kami berdua akhirnya menjadi teman, aku tidak tau apa yang terjadi. Tapi suatu ketika, Allen mulai menceritakan sedikit tentang kehidupan pribadinya.
Dia bercerita bahwa dia adalah anak angkat, dia mulai banyak bercerita hal lainnya.
Aku menerimanya dengan senang hati karena mendapatkan teman yang terbuka dan enak diajak ngobrol seperti Allen. Tapi suatu ketika aku bertanya padanya.
'Kenapa kau menceritakannya padaku?' ada sedikit jeda padahal dia sudah membaca pesanku, beberapa detik kemudian aku mendapatkan balasan.
'.. kau pasti akan membutuhkannya.''Apa?'
'Tidak. Ayo kita bertemu dibandara.'
'Oh oke!'
Itu adalah percakapan terakhir sebelum kami bertemu di bandara. Kami berdua kemudian menuju kesekolah dan mendaftar diasrama. Kamar setiap asrama bisa diatur, dan Allen menyarankan untuk kamar berdua saja dengannya.
Aku meng iya kan saja.
Sampai aku tak menyadari aku akan banyak terlibat."
"Terlibat soal apa?" Teresa menyela sebentar saat melihat Syalina memperbaiki posisi duduknya, bagaimanapun didepannya adalah seorang ratu, yah walau sudah sejenis dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I became a Villainess? in my brother's novel?!
FantasíaKakak angkatku adalah penulis novel fantasi. satu novel yg sudah diterbitkan ada yg berjudul 'Lady with the light magic' yg bercerita tentang anak biasa yg tiba tiba menjadi seorang bangsawan saat terungkap siapa ayahnya. Dia adalah Protagonis wanit...