Selamat membaca🗿✨
.
.
.
.
Mata hijau Karsiel membayangkan nasib Darien yang sedang kejar-kejaran di dalam istana dengan riang. Pandangannya fokus kembali ke meja penuh kertas dan tiba-tiba dia terpikir sesuatu."Hei, Shena."
Shena yang terpanggil segera membalikkan kepalanya kebelakang.
"Iya?"
"Apa kau mau menulis surat?"
Surat?
Seakan pertanyaan itu terlihat jelas dari ekspresinya, Karsiel melanjutkan.
"Ya, untuk gurumu. Hari ini kau ada pelajaran kan? Tadi aku sudah mengirimkan surat atas namaku, tapi sepertinya lebih baik jika kamu juga menyapa." Jelas Karsiel lalu mengulurkan kertas beserta pena pada Shena.
Shena bangkit dari duduknya dan mengambil kedua benda yang diarahkan padanya. Dia kembali ketempat duduknya tadi yang berada disamping Allen.
".. bukankah ayah sudah melakukannya?"
Allen bertanya dengan penasaran, ayahnya sendiri sudah menjelaskan bahwa dia sudah mengirimi surat atas namanya. Untuk apa Shena melakukannya juga?
Bukannya Karsiel, tapi Shena yang menjawab pertanyaan itu.
"Ini untuk Florin. Setidaknya aku ingin minta maaf karena tidak belajar bersamanya hari ini."
"Siapa Florin?"
"Bukan siapa-siapa." Allen menjawab dengan nada acuh tapi senyum tercetak di wajahnya.
Dia kembali mengingat siapa pemilik nama itu.
Perempuan berambut merah yang menatapnya dengan tatapan permusuhan saat Allen dekat dengan Shena. Dari sorot matanya terlihat jelas seperti anak yang akan kehilangan mainan baru miliknya.
Dia tak tau kenapa, bisa-bisanya Allen juga merasakan permusuhan pada Florin seketika itu juga. Seakan mereka ditakdirkan untuk menjadi rival.
Entah apa yang dipikirkannya saat melihat mereka berdua sangat dekat seperti itu, Allen iri. Padahal mereka sesama jenis, sama umur. Tapi fakta itu membuatnya tambah iri saja.
Erion yang melihat senyum Allen hanya mengangguk lalu mengalihkan pandangannya ke samping. Dia tak ingin membahasnya lebih lanjut setelah mendengar nada acuh Allen.
'Surat ya..'
Dia teringat bertumpuk-tumpuk surat yang Shena kirimkan pada kakaknya lewat alamat di novel yang di tulis oleh kak Allen.
Mau sebanyak apapun dia melakukan itu, tak pernah ada tanggapan sama sekali.
Sebelumnya dia juga selalu mengirimi chat ke nomor kakaknya juga menelpon kakaknya.
Tapi jawabannya sama.
Nomor ini tidak terdaftar atau tidak lagi berfungsi. Tepat setelah beberapa hari setelah kakaknya pergi dari rumah.
Apa Kak Allen ganti nomor? Dan tidak memberitahunya?
Shena menghela napas panjang lalu kembali ke kenyataan. Dia kali ini akan menulis surat untuk temannya, Florin.
「Hai, bagaimana kabarmu Florin?」
Allen yang mengintip terkekeh dalam hati, tentu saja suasana penerima surat sedang tidak baik.
「Aku rindu ingin bertemu denganmu.」
Senyum manis tercetak di wajah cantik Shena dan membuat Allen menggertakan gigi karena senyum itu tak ditujukan pada dirinya, Erion sendiri hanya melihat saja dari seberang.
KAMU SEDANG MEMBACA
I became a Villainess? in my brother's novel?!
FantasiaKakak angkatku adalah penulis novel fantasi. satu novel yg sudah diterbitkan ada yg berjudul 'Lady with the light magic' yg bercerita tentang anak biasa yg tiba tiba menjadi seorang bangsawan saat terungkap siapa ayahnya. Dia adalah Protagonis wanit...