Selamat membaca!:)
.
.
.
.Setelah perjalanan penuh emosi negatif karena bertemu hama berjalan tadi, Brian ingin cepat-cepat pergi dari tempat itu.
Sekarang dia masih menggendong anaknya menuju ruang kerja milik yang mulia raja. Sejujurnya dia tidak tau atas alasan apa dia disuruh membawa Sherina ke Raja.
Perasaannya sangat buruk soal ini. Ditambah bertemu kotoran tadi. Moodnya benar² merosot ke jurang.
Sherina POV.
Kami masih melanjutkan perjalanan ke antah berantah! Setidaknya aku bisa menikmati pemandangan mewah disepanjang perjalanan tapi tak jadi.
Bagaimana aku bisa tenang jika orang yg menggendongku memasang wajah tajam dan dingin. Terlihat dari matanya dia bisa membekukan siapapun didepannya.
Banyak juga bangsawan lain yg melewati kami. Mereka juga berniat menyapa Duke tapi langsung mengurungkan niatnya saat merasa mood Duke sedang jatuh.
Mereka bisa jadi patung es secara tiba-tiba nanti.
Para bangsawan itu juga melihatku dengan tatapan bingung tak berani bertanya lalu melewati kami begitu saja.
Bisa disimpulkan jika hubungan Duke dengan bangsawan lain lumayan bagus. Setidaknya beberapa tidak sama sekali mencoba menyapa bahkan meliriknya.
'Aku kaget banyak orang yg suka dengan bongkahan es berjalan ini'
Sementara pikiranku sibuk sendiri, aku tak sadar jika kami sudah berhenti disebuah pintu yg dijaga beberapa penjaga.
Para penjaga melihat kami langsung membukakan pintunya. Terlihat mereka ingin menanyakan ada urusan apa dengan yang mulia? Tapi langsung kicep melihat keadaan Duke sekarang.
Pintu terbuka terpampang lah seseorang sedang duduk di sofa sambil menikmati tehnya dengan syahdu.
"Ah kau sudah datang Brian?"
Orang itu segera berdiri dan menghadap kami. Dia melihatku yg berada di gendongan Duke dengan detail sama seperti yg dilakukan oleh Count Corben.
Karena tidak nyaman aku memasang wajah tak suka padanya. Dia yg menyadari ekspresiku malah tersenyum kecil. Orang itu mengulurkan tangannya hendak menyentuhku.
"Hentikan itu. Kau terlihat seperti akan memakan anak ini." Duke menepis dengan kasar pada tangan yg hampir menyentuh wajahku.
Hahaha..!
Orang itu tidak tersinggung tapi malah tertawa. Aku masih bingung siapa sih?
"Apa maksudmu? Aku hanya ingin menyentuh pipinya yg terlihat empuk itu." Bantah orang tadi sambil pura² memperlihatkan wajah yg terluka.
Halah.
"Diamlah dan katakan apa yg kau inginkan Rajaku." Ucap Duke sambil memperlihatkan raut tak suka. Duke juga menurunkanku dari gendonganku dan sekarang aku duduk di sofa.
Ra..ja?
Raja..!?
Aku mengamati orang yg ditepis tangannya oleh Duke.
Rambut pirang yg terasa seperti melihat emas yg menyala dan mata hijau yg tenang dan cantik. Dia Rajanya!?
Woaahhhh...!
Kukira rajanya akan terlihat sedikit tua! Tapi apa..!? Jelas-jelas dia terlihat muda sekali! Dan juga dia sangat tampan! Setara dengan Duke. Bedanya jika Duke seperti bulan yg terang di kegelapan sementara Raja seperti matahari yg menghangatkan!
KAMU SEDANG MEMBACA
I became a Villainess? in my brother's novel?!
FantasyKakak angkatku adalah penulis novel fantasi. satu novel yg sudah diterbitkan ada yg berjudul 'Lady with the light magic' yg bercerita tentang anak biasa yg tiba tiba menjadi seorang bangsawan saat terungkap siapa ayahnya. Dia adalah Protagonis wanit...