Selamat membaca 🗿
.
.
.
."Nona Sherina, tolong rindukan saya ya?"
Erion mengangkat kedua tangan Shena yang dia genggam. Sementara itu, yang dipegang tangannya hanya bisa tersenyum canggung.
"Bukankah seharusnya kau bilang jangan rindu? Memang seharusnya pakai kata JANGAN bukannya TOLONG." Disebelah mereka berdua, Allen menggerutu melihat Erion yang bahkan tidak mendengarkan gerutuannya.
Brian hanya menatap tajam tangan Erion sebelum kembali melihat orang yang sudah terlihat kelelahan didalam kereta. Siapa lagi kalau bukan Darien?
Mari kita flashback dulu.
Erion Allen dan Shena masih sibuk berbincang di sofa sementara Karsiel mulai menyelesaikan pekerjaannya kembali. Tangannya terus bergerak untuk menulis pada kertas-kertas didepannya.
Tiba-tiba dari depannya muncul dua surat.
Yang bersegel keluarga kerajaan tetangga.
'Ho? Apa ini semacam surat peringatan?'
Karsiel hanya memandang tanpa berani membukanya, dia punya firasat buruk untuk Darien atau Erion. Karena itu, dia langsung memanggil Erion untuk mengambil surat itu.
"Pangeran Erion, sepertinya ini untuk anda." Karsiel mengangkat kedua surat keatas sehingga Shena dan Allen juga ikut melihatnya.
Dua surat berwarna putih dengan pita biru dan juga cap unik di depannya.
"Itu kan.."
Erion bangkit dan segera mengambil keduanya sebelum kembali ke tempat duduknya yang berada diseberang Allen dan Shena.
Dia membuka surat pertama yang berada diatas surat satunya. Yang isinya adalah dari ibunya.
「Halo. Selamat pagi. Dipagi yang cerah ini, jika bukan suami tampanku yang biadab, atau pun anak laki-lakiku yang sama saja.
Bagaimana kabar kalian?
Apa kalian lupa dimana rumah kalian? Apa aku perlu mencoret kalian berdua dari daftar keluarga kerajaan sekarang juga? Dimejaku sudah ada surat-surat jika kalian mau.
Darien, kenapa kau melupakan istrimu yang cantik jelita ini? Kamu tidak rindu dengan putrimu?
Dan kau juga, Erion. Kenapa kau mencontoh ayahmu? Itu bukan didikan yang baik. Pulanglah sebelum kau terlalu lama terkontaminasi oleh Darien. Tinggalkan saja ayahmu disana.
Aku tak peduli mau dia pulang atau tidak.
Tapi tetap saja, cinta itu buta. Ibu bahkan bingung kenapa bisa jatuh cinta pada ayahmu. Ah. Ibu jadi curhat kan?
Pokoknya.
Pulang sekarang juga.
Oh, aku sudah menyiapkan daftar pasangan untuk diriku sendiri. Salam hangat, Isabella.」
Bahu Erion bergetar membayangkan senyuman malaikat milik ibunya saat menuliskan surat yang dia pegang dengan penuh cinta kasih sayang dan penghayatan.
"Ada apa dengan wajahmu?" Allen bertanya penasaran, kedua tangan yang sedang memegang surat itu memutih. Pupil matanya bergetar. Keringat mulai terbentuk didahinya.
Sepertinya Erion sudah membaca surat kematian.
".. Allen. Sepertinya aku bisa melihat rohnya hampir keluar dari tubuhnya."
Shena berbisik ke Allen sebelum dibalas oleh anggukan jelas. Karsiel yang sedari tadi melihat respon Erion waktu membaca surat, sepertinya dia punya tebakan kasar atas apa yang dibahas disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
I became a Villainess? in my brother's novel?!
FantasyKakak angkatku adalah penulis novel fantasi. satu novel yg sudah diterbitkan ada yg berjudul 'Lady with the light magic' yg bercerita tentang anak biasa yg tiba tiba menjadi seorang bangsawan saat terungkap siapa ayahnya. Dia adalah Protagonis wanit...