Selamat membaca(◕ᴗ◕✿)
.
.
.
.Allen berjalan mendekati keduanya.
"..Apa yang terjadi disini?.."
Bisa dilihat dengan sangat jelas, mata Allen benar-benar gelap. Seperti cahayanya sedikit meredup. Erion dan Shena yang melihatnya, tersentak.
Dengan cepat Erion menurunkan Shena, sementara Shena sendiri langsung bergegas memakai sepatunya.
Shena segera mendekat kan dirinya ke arah Allen.
"A-allen? Ada ap--"
Sstt...
Seperti sebelumnya, Allen menempelkan jari telunjuknya dibibir Shena. Pandangannya sekarang mengarah ke Erion sebentar lalu kembali lagi ke gadis didepannya.
Erion sendiri merasa dirinya seperti sedang terciduk melakukan sesuatu yang terlarang, tapi dia tak tau apa itu. Tatapan Pangeran Alland yang tadi meliriknya sebentar saja membuatnya sedikit merinding.
Dia salah apa sih?
Sejak awal Allen sudah menunjukkan rasa tak suka pada Erion.
Shena sendiri menatap Allen dengan wajah bertanya-tanya.
"..Shena.. aku rindu padamu:)" anehnya ekspresi gelap itu dengan cepat menghilang digantikan senyuman manis. Seakan-akan dia tak pernah membuat ekspresi aneh tadi.
Allen melanjutkan kalimatnya dan membuat Shena membeku dan gugup.
"Apa..yang kalian lakukan berduaan disini?"
Shena dengan sedikit kegugupan yang belum hilang menjelaskan situasi.
Dia menjelaskan sedari awal dia meninggalkan kursi, Memanjat pohon apel ini lalu terjatuh dan ditangkap oleh Pangeran Erion. Allen sedikit merasa lega, tapi tiba-tiba dia merasa sedikit terganggu.
"Untung saja tadi dia menagkapku agar aku tidak terjatuh dari atas sana^^" Ucap Shena sambil menunjuk dahan besar diatasnya.
Allen mendongak dan melihat dahan yang ditunjuk, dia akui itu sangat tinggi bagi anak kecil sepertinya dan Shena. Tapi setidaknya dia bisa menggunakan sihir anginnya untuk menopang.
Lha Shena? Mau pake api?
Tapi matanya kembali menajam pada Erion. Hanya sebentar. Lagi-lagi digantikan senyuman.
Shena berharap dia cepat terbiasa dengan Allen yang bisa merubah ekspresinya dalam satu jentikan jari saja. Serem tau..
Bukan tanpa alasan sekarang Allen merasa marah, dia bisa memaklumi Erion menangkap Shena agar dia tak terluka.
Tapi Erion juga lah yang menyebabkan Shena terjatuh.
"Bukankah Pangeran Erion harus minta maaf juga pada nona Sherina?" Shena sedikit merasa aneh, setelah sekian lama dia mendengar ada yang memanggil namanya lengkap seperti itu.
Erion menganggukkan kepalanya menanggapi itu. Dia juga merasa bersalah menjadi penyebab gadis itu jatuh. Untung saja dia bisa menangkapnya, jika tidak..?
Dia mendekati Shena dan menundukkan kepalanya.
"Saya minta maaf nona.."
Shena yang melihat seorang pangeran membungkuk pada orang lain dibawahnya, merasa tak suka dengan itu.
"Pangeran Erion! Tegakkan kepalamu!"
Tanpa sadar Shena memerintah seperti seorang instruktur. Dengan cepat dia menutupi mulutnya.
Beda lagi dengan Erion yang terkejut dan langsung menegakkan punggungnya sambil berseru. "Ya pak!"
Tidak lupa Allen yang menahan tawanya keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
I became a Villainess? in my brother's novel?!
FantasíaKakak angkatku adalah penulis novel fantasi. satu novel yg sudah diterbitkan ada yg berjudul 'Lady with the light magic' yg bercerita tentang anak biasa yg tiba tiba menjadi seorang bangsawan saat terungkap siapa ayahnya. Dia adalah Protagonis wanit...