Chapter 59.2 [Tak disuka.]

10.2K 1.9K 153
                                    

Selamat membaca😌
.
.
.
.

Shena yang sudah berhenti meneteskan air mata segera mendorong pelan Allen dan mengucek matanya. Erion masih diam memandang depan tanpa bergerak mendekat. Rasanya jika dia mendekat sekarang, itu hanya akan membebani Shena saja.

Bayangkan saja jika Erion mendekat lalu bertengkar dengan Shena, tiba-tiba mood Shena malah kembali memburuk.

Jadi dia hanya diam saja setelah mendapatkan tatapan tajam dari Allen.

"Apa tadi sangat sakit?"

Shena hanya mengangguk atas pertanyaan Karsiel.

Tapi kalimat berikutnya mengejutkan semua yang ada disana.

"Tapi itu bukan karena Yang mulia Raja Cresian.."

Allen ingin bertanya apa maksudnya tapi dia tiba-tiba mendengar tawa riang yang membuatnya merinding.

"Ahahahhaha!"

Karsiel tertawa terbahak-bahak sambil menutup mukanya dengan kedua tangan. Bahunya terlihat bergetar karena dia tertawa sangat keras.

Erion menghiraukan tawa setan Raja Chaiden itu, dia segera meminta penjelasan dari Shena yang memandang Karsiel dengan pandangan kasihan.

"Apa maksud anda, nona?"

"Bibi Silvia yang memukulku berulang kali disini." Jelasnya sambil menunjuk pucuk kepala yang tadi di Elus (?) Oleh Darien.

Allen hanya mengangguk sementara Erion makin bingung karena tidak tau siapa Silvia yang dimaksudkan oleh Shena.

Erion ingin bertanya tentang Silvia itu, tapi ada suatu hal yang tiba-tiba terlintas di benak nya.

"Lalu kenapa anda tidak berkata.. jika bukan ayah saya..?"

"Em... Malas saja, lagipula tadi sangat sakit."

Allen hanya tersenyum menghiraukan suara tawa Karsiel yang menjadi suara background memenuhi ruangan, Erion hanya menghela napas memikirkan nasib ayahnya yang benar-benar tidak beruntung.

Sudah di tuduh, entah balik-balik masih selamat atau tidak itu.

Jika tidak, berarti Erion harus balik ke kerajaannya tanpa Sang Raja?

Nanti kalau ditanya adik perempuannya jawabnya apa coba?

Ayah hilang? Ayah diculik? Ayah dibantai? Ayah diterkam? Ayah dijual? Ayah musnah?

Erion memikirkan jawabannya dengan serius.

Karsiel yang sudah sakit perut karena tertawa terbahak-bahak menyingkirkan air di sudut matanya, dia kemudian mengatakan sesuatu pada Shena.

"Kerja bagus, Shena!"

Allen hanya memandang ayahnya dan ekspresi wajah nya seperti mengatakan 'Kau mengharapkan ini bukan?' Karsiel hanya tertawa setelah membaca ekspresi anaknya.

Erion menatap tidak percaya, dia memikirkan apa ayahnya pernah berbuat dosa besar dimasa lalu sampai punya teman seperti itu.

Dia berdoa tidak akan terjadi padanya.

Padahal niat Authornya hal itu akan benar-benar terjadi di masa depan. Saat Author menghendaki, apalah daya Erion untuk mengubah takdir sial itu.

Karsiel tiba-tiba mengingat sesuatu saat itu juga.

"Shena, kau tidak suka berpakaian berlebihan bukan?"

Shena mengangguk kan kepalanya. "Memang tidak, tapi.."

I became a Villainess? in my brother's novel?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang