Chapter 42 [Reuni indah~]

14.8K 2.8K 171
                                    

Selamat membaca!(。・ω・。)ノ♡
.
.
.
.

Dari pintu Karsiel sedang menilai situasi yang terjadi di dalam kamar. Tadi dia menggunakan sihir pengawasan istana untuk memantau situasi. Sayangnya kamar Allen tentu saja di privasi jadi dia hanya bisa melihat dari luar saja.

Walau begitu suara-suara masih bisa terdengar jika dalam volume yang sangat keras. Dan Karsiel mendengar Brian teriak-teriak tanpa ada yang menyauti.

Rasanya aneh melihat kawannya berteriak seperti tersulut emosi seperti itu. Jadi dia punya satu pengecualian. Putranya.

Dengan cepat Karsiel berlari menuju kamar Allen dalam kecepatan maksimal.

"Semoga kamu belum mati anakku.."

Dan sekarang ini..

Karsiel menghela napas lega melihat anaknya masih sehat wal Afiat. Kemudian tatapannya terfokus pada Shena yang masih diatas kasur.

Rambut hitamnya sedikit berantakan sama seperti milik Allen.

'Jangan-jangan..'

"Lihatlah! Anakmu tadi tidur sekasur dengan Shena!"

'Beneran dong!'

Brian mendecakkan lidah melihat Karsiel menutup mulutnya yang terlihat sekali sedang tersenyum dengan satu tangan seperti pura-pura kaget.

Allen yang melihat ayahnya segera membuka mulut.

"Ayah! Kenapa temanmu ini berniat memfitnahku?"

Karsiel terkikik dan mendekati mereka berdua. "Sudahlah temanku~ apa salahnya? Mereka kan masih kecil~"

"..sama saja dengannya!" Ucap Brian sambil menunjuk ke arah Ratu disebelah Shena.

Sementara itu Allen juga berseru pada ayahnya.

"Benar ayah! Ternyata kalian sangat mirip!"

Mendengar kedua hal persis yang diucapkan sahabatnya dan anaknya, Karsiel terbingung ditempat. Apalagi yang telunjuk Brian arahkan hanyalah tempat kosong disamping Shena.

Kau menunjuk siapa?

Mereka bertiga tersadar. Raja tidak bisa melihat wujud almarhum Ratu. Shena menggaruk pipinya canggung.

"Emm..paman Karsiel.. apa kamu mau melihatnya..juga..?"

"Melihat apa?"

Sebelum Shena menjawab, Brian sudah mendahului.

"Istrimu."

Mendengar kata istri membuat Karsiel terkejut. Istrinya alias Ratu sudah meninggal setelah melahirkan Allen. Jadi bagaimana dia bisa melihatnya?

Mati dulu gitu?

"B-bagaimana caranya? A-apa itu bisa?"

Dengan gerakan tangan, Shena mengkode Karsiel untuk mendekatinya. Allen hanya biasa saja karena tau apa yang akan dilakukan Shena. Berbeda dengan Allen yang kalem, Brian dengan cepat menghalang Shena untuk mendekati putrinya.

Shena terbingung dengan yang dilakukan Papanya. "Papa?"

Bukan menjawab, Brian menjulurkan telapak tangannya kearah Shena dan berkata..

"Cium."

O-oh!

Dengan penurut Shena mencium telapak tangan kanan Brian dan Allen sudah menahan tawanya. Dia sudah tau apa yang akan dilakukan oleh Duke pada ayahnya.

Karsiel terbingung melihat yang dilakukan Shena. Dia melihat Brian dengan pandangan tanda tanya, tapi saat Brian memfokuskan pandangan ke dirinya..

I became a Villainess? in my brother's novel?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang