Chapter 26 [Pelajaran]

21.4K 3.4K 85
                                    

Selamat membaca!\(๑╹◡╹๑)ノ♬
.
.
.
.

"Kenapa kau begitu lama? Dan juga..kenapa kalian bergandengan tangan?"

Suasana didalam kereta menjadi dingin karna pertanyaan yg ditujukan padaku. James hanya diam Karna sudah terbiasa.

Gandengan tangan? Oh..Maksudnya aku sama pangeran?

"Aku sama pangeran?"

Duke mengangguk dengan kaku dan kembali menajamkan matanya padaku.

"Kenapa?"

'Kenapa? Aku yg harus tanya! Kenapa semuanya seperti terlalu memerhatikan hal kecil seperti itu? Apa salahnya sih? Kan CUMA gandengan!'

Aku menghela napas sebentar lalu menjawab.

"Dia yg menggandeng tanganku sejak awal."

Terlihat Ekspresi Papa sedikit melembut setelah apa yg kukatakan. Karna itu emang fakta.

"Dan anda hanya diam saja?" James mulai ikut nimbrung saat suasana hati tuannya mulai normal kembali.

Dalam sedetik ekspresi lembut itu diganti oleh tatapan introgasi kearahku. James..kenapa kau menyipratkan minyak kearah api yg mulai padam? Kan aku yg kena:(

James segera menyadari bahwa pertanyaannya itu malah merusak suasana hati tuannya jadi dia segera memperbaikinya.

"Ma-maksud saya apa dia melakukan sesuatu yg lain yg membuat anda hanya diam?"

Aku menggeleng. Memang sejujurnya aku diam hanya karna menurutku itu hal sepele bukan?

"Kenapa itu jadi masalah? Kami kan hanya bergandengan."

Aku sama sekali tak sadar jika pernyataan ku juga membuat Papa semakin memburuk. Dia menghela napas lalu menatap mataku.

"Itu bukan hal sepele Shena."

Ekspresi James yg disebelah Papa kaget setengah mati sambil menjauh memojok ke pintu. Seperti melihat hantu.

Lucunya ekspresi itu bisa diartikan seperti 'A-Apa!? Se-sejak kapan Tu-Tuan bisa berbicara s-selembut ini? Apa matahari akan terbit dari barat?\(゜ロ゜\)'

"Bergandengan tangan dengan Keluarga bangsawan lain artinya kamu punya hubungan khusus secara pribadi dengan mereka. Apalagi dengan keluarga kerajaan." Papa menjelaskan dengan lembut padaku.

Ha..?

"Memang biasanya saat bertunangan diijinkan melakukan kontak fisik. Tapi sepertinya jika itu kamu malah akan memunculkan perdebatan. Karna kamu tak punya darah bangsawan. Akan banyak orang yg menentang pertunangan ini. Kita sudah bilang akan menuruti keinginan nggak jelas Sang Raja bukan? Jadi setidaknya itu mengurangi beban pikirannya." Lanjutnya Papa sambil tersenyum dalam.

Ya ampun! Ribet amat sih!? Gandengan tinggal gandengan kan? Kenapa masalahnya sampai begitu sih?

Baik. Aku paham kok. Intinya. Aku dilarang karna itu akan memunculkan perdebatan apalagi aku yg merupakan anak adopsi dari rakyat biasa.

Tentu saja banyak yg akan menentangnya. Apalagi saat Karsiel sendiri cerita jika para bangsawan lain juga mempromosikan anaknya.

Jadi bisa dibilang Papa khawatir jika aku dinilai tidak pantas. Atas posisi kehormatan seperti itu.

Maksud Papa aku tak boleh terlalu menarik perhatian lebih saat menjadi tunangan pangeran. Dia ingin aku diam sampai pertunangan ini dibatalkan.

Papa.,aku terharu..ternyata kau memikirkan ku sedalam itu..

I became a Villainess? in my brother's novel?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang