Selamat membaca~ <( ̄︶ ̄)>
.
.
.
.
Setelah sekitar hampir 45 menit perjalanan menggunakan kereta, akhirnya sampai juga di mansion Duke Chevalier.Aku melihat ke jendela terpampang pemandangan sebuah bangunan megah..
'Ini rumah apa istana sih?!'
Aku berbatin ria membayangkan sebesar apa istana jika mansion milik Duke sudah sebesar ini. Pintu terbuka dan Tuan James turun duluan dan mengangkatku lalu menurunkanku ke tanah.
Oh iya..aku masih 6 tahun-_- kapan aku tingginya ya?
Jadi tak heran jika dia melakukanya.
Aku menatap Tuan James dan dia menatapku balik sambil tersenyum ringan. Dari tatapannya, James mengucapkan 'Selamat datang'
"Selamat datang Tuan James dan Nona muda" terdengar suara dari depan kami berdua dan terlihatlah para pelayan dan ksatria berbaris vertikal sambil membungkukkan badannya 45°. Di barisan paling depan terlihat laki laki berusia 30 an yg menyambut kami.
"Ah terima kasih Marvos, Dan ini Sherina yg akan menjadi nona muda kita" James tersenyum sambil meletakkan tangannya di bahuku.
Sejenak aku berpikir..apa dia tidak kesusahan meletakkan tangannya di bahuku? Aku masih 6 tahun! Dan aku terlihat lebih kecil lagi karna aku dari panti, sementara dia berumur 20 an.
'Dia bahkan tidak membungkuk untuk menjangkau bahuku. Seberapa panjang tangannya?:v'
Kembali ke kenyataan, setelah James mengenalkanku. Laki laki didepan kita tersenyum senang dan membungkuk kearahku.
"Selamat datang nona, saya Marvos kepala pelayan disini" Marvos mengelus kepalaku sambil tersenyum lembut.
'Ah aku ingat dia, Marvos si kepala pelayan yg selalu bermain dgn Sherina'
Dia baik.
Jadi ku senyumin aja sambil dadah²
"Halo aku Sherina"
Kuharap reaksinya positif walaupun aku jarang bersikap seperti anak² dengan orang asing. Tak kusangka tempat itu mengalami hening yg panjang. Ah aku salah apa?
Mereka semua diam juga James yg disebelah ku membeku sambil melihatku. Sampai ada suara menjengkelkan datang dari belakang Marvos.
"Siapa yg mengira akan ada serangga masuk kesini?" Seorang laki² berambut biru muda dgn mata ungu berjalan kearah kami bertiga dan menatapku sambil berkata seperti itu?! Sudah pasti dia dia Duke!
'Ah apa² an dgn serangga?! Apa kau tidak bisa ramah pada seorang anak hah?!'
Aku mengumpat dihati dgn wajah polosku diluar sambil terus menatap matanya. Seperti pepatah Hujat dihati senyum diluar
"Salam yang mulia Duke Chevalier" para pelayan dan ksatria termasuk James dan Marvos serentak memberi salam. Benar benar kompak.
Bukannya menjawab Duke tetap menatapku dan aku masih setia menatapnya.
Sampai beberapa menit berlalu
'Apa kau ingin lomba kedip mata Tuan Duke yg terhormat?! Atau kau ingin lomba colok mata?!'
Sampai 5 menit berlalu kami masih saling menatap.
Pedes woi!
Kurasa ada aura tegang disana, tapi toh bodo amat. Karna mataku dah pedes tapi untung aja nggak kelihatan merah karna mataku dah merah. Aku langsung saja mengucapkan salam singkat.
"Halo" kuucapkan dgn setengah hati karna kau membakar mataku secara tak langsung Duke.
Bukan (lagi) menjawab dia mendekatiku dan mengarahkan tangannya kepadaku. Kudengar para penonton menegang apa yg akan dilakukan iblis perang ini padaku.
Duke langsung mengangkatku dgn menarik tangan kananku keatas lalu menghadapnya muka dgn muka.
'Apa kau tidak bisa membungkuk untuk menyamai tinggiku tapi malah mengangkatku untuk menyamai tinggimu? Apa kau tidak punya hati nurani?'
Aku masih Speechless dan yg menonton pun sama. Kulihat Marvos dan James menatap Duke seperti menyuruhnya menurunkanku tapi tetap saja Duke tak bergeming.
'Apa kau ingin bermain lagi?'
"Sebaiknya kau tak membuat masalah disini. Dan jangan pernah menggangguku, Apa kau tau konsekuensinya jika melanggar?"
Aku yg mendengar dengan seksama cuma menjawab dengan senyum "Oke~" dgn nada bermain main
Duke ganti yg Speechless sementara yg lainnya menatapku dgn tatapan 'Kau beneran mau mati?'
Setelah mendengar jawaban main² ku Duke melemparku jauh ke tanah sampingnya dan sebelum itu dia bergumam yg masih bisa kudengar
"Membosankan"
Ternyata dia memang tidak punya hati! Bagaimana kau bisa melemparku sejauh ini padahal aku anak kecil?! 6 tahun!
Setelah itu dia pergi melesat kembali kedalam mansion tanpa menoleh kebelakang.
"Nona Sherina! Apa anda tidak papa?"
"Nona, apa anda terluka?"
Lalu para penonton termasuk James dan Marvos berlari kearahku dan menatapku dgn khawatir, dan menanyakan keadaanku.
"Iya, Sherina aman kok" karna tak ingin merepotkan aku berdiri sendiri dan merapikan bajuku yg terkena tanah. Saat berdiri aku merasa kakiku seperti pincang sebelah. Apa terkilir?
Mereka langsung berhenti bertanya dan menatapku intens.
"Apa?"
"Nona, apa anda tak sakit? Kedua Lutut dan Sikut Anda berdarah" Marvos menjelaskan sambil menunjuk bagian yg berdarah.
Aku baru sadar ternyata dia memang berniat membunuhku tadi. Jika tidak bagaimana dia seserius itu melemparku?!
"Ah karna Sherina nggak tau jadi tidak sakit"
Entah kenapa aku merasa mereka hampir menangis di depanku.
'Hei kenapa kalian yg mau menangis? Bukannya aku?'
"Nona, saya minta maaf atas nama Duke. Duke pasti tidak melakukan itu dgn sengaja" James dgn gugup menjelaskan kebohongan yg sangat jelas. Apa kau tidak punya alasan yg lebih masuk akal?
Kulihat yg lainnya juga berpikir sama dgnku. Aku tak ingin menampakkan rasa enggan dia awal cerita ini.
"Sherina nggak papa. Sherina nggak peduli kalo Tuan Duke sengaja nglempar Sherina" aku berkata dgn santai sesuai kenyataan dan fakta. Bukannya santai wajah mereka malah menggelap. Aku salah apa?
Aku tak peduli lagi dgn luka atau situasi gelap ini karna perutku sudah keroncongan sekarang.
Kruyukkk
Pandangan mereka semua tertuju kearahku. Lalu tanganku menuju perut dan berkata dgn jujur.
"Sherina lapar"
.
.
.
Tinggalkan jejak (ノ◕ヮ◕)ノ*.✧
KAMU SEDANG MEMBACA
I became a Villainess? in my brother's novel?!
FantasíaKakak angkatku adalah penulis novel fantasi. satu novel yg sudah diterbitkan ada yg berjudul 'Lady with the light magic' yg bercerita tentang anak biasa yg tiba tiba menjadi seorang bangsawan saat terungkap siapa ayahnya. Dia adalah Protagonis wanit...