Chapter 68 [Kutukan.]

5.9K 1.2K 121
                                    

Selamat membaca?🗿✨
.
.
.
.

Karsiel yang sudah menenangkan istrinya + menyelesaikan dokumennya, mencari keberadaan temannya yang menghilang dari pandangan mata.

Setelah berjalan-jalan sambil sesekali bertanya pada pelayan yang berpas-pasan dengannya, akhirnya ketemu juga dimana lokasi kawan baiknya.

'Enak sekali kau Brian, aku sedang sibuk kau seenaknya bermain dengan anak-anak.'

Dia kesal. Karsiel kesal. Dia juga mau! Ke apa Brian tidak punya niatan untuk mengajaknya!?

Karsiel membuka pintu pelan untuk tidak mengagetkan anak-anak yang berada didalam.

"Hal--oh? Manis sekali.."

Sapaan terhenti saat Karsiel melihat Brian dikelilingi anak-anak yang juga tertidur di sekitarnya yang tentunya terlihat sangat tak wajar, tapi apa yang dia lihat sekarang?

Brian tidur bersandar ke sofa dengan Shena yang berada di pelukannya ikut tertidur. Allen tidur dengan buku masih terbuka dipangkuannya dan kepalanya terus bergerak ke atas bawah menjaga agar tidak terjatuh, dan juga kedua anak lainnya, Veren dan Florin yang tidur bertumpu satu sama lain terlihat sangat menggemaskan.

"Astaga..."

Adem sekali.

Lihat beginian emang bikin suasana hati tentram. Rasa kesal dan lelahnya terhapus hanya dengan melihat pemandangan harmonis seperti ini.

Sampai..

Karsiel menyadari betapa berantakannya ruangan ini setelah melangkah maju mendekati mereka dan menyandung buku di lantai.

"Apakah ada sesuatu yang terjadi..?"

Melihat ruangan luas seperti ini bisa berantakan separah ini.. itu menakjubkan. Karsiel bertanya-tanya siapa yang menyebabkan semua ini. Siapa yang merusuh hampir separah dirinya, Karsiel ingin tau.

Pandangannya kembali ke anak-anak yang masih tertidur lelap.

'Sherina Chevalier? Tidak, terlalu kalem. Alland Chaiden? Apakah putraku punya bakat terpendam? Sisanya... Veren Chystenian dan Florin Griselta? Eee.. mereka anak yang aktif, benar. Pasti mereka.'

(S-sepertinya kategori orang kalem dikamus Karsiel perlu dipertanyakan:0
Karsiel menilai istrinya, Silvia dengan jiwa Teresa dan Shena kalem cuy... Nyatanya..)

Anak berambut coklat dan merah yang orang tuanya tak terlalu akrab ini, bisa seserasi ini? Karsiel terkikik melihat perpaduan ini. Memang berbeda darinya, tapi keduanya punya kemiripan dengan Karsiel dan Brian yang dulu.

Keduanya juga tak saling suka pada awalnya.

Entah Karsielnya yang terlalu petingkah + gila, atau Briannya yang sensian + senggolbacok. Sungguh. Jujur saja. Itu perpaduan yang mengerikan.

Entah bagaimana mereka berteman dekat bahkan bisa dikatakan sahabat , tentu saja.. tak ada yang mau menyebut kata itu. Itu cukup memalukan. Bagi laki-laki menyebut kata teman baik atau teman dekat rasanya..

Sudah dianggap langka.

(Maksudnya bagi yang langsung secara terang-terangan mengakui kalau mereka dekat, biasanya kalau laki-laki kan gengsi juga mau ngakuin🗿)

Atau jika sampai teman perempuan mereka, terutama si Frenesia itu..

Bisa-bisa nanti gosip dulu tentang Karsiel dan Brian yang dikira ngegay kembali muncul.. tidak. Jangan. Sampai. Terjadi. Lagi.

Karsiel memikirkan respon yang paling cocok dari seorang Frenesia yang tak seanggun sekarang ini.

"Oh? Kapan kalian akan menikah?"

I became a Villainess? in my brother's novel?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang