Chapter 12 [Temani aku!]

28.4K 4.8K 225
                                    

Selamat membaca!。◕‿◕。
.
.
.
.
Kita kembali ke Sherina yg sekarang sedang melamun karna kejadian tadi. Dia sedang memutar otaknya mencari cara bagaimana mengusir hantu stalker penunggu pohon beringin yg tadi malam di kamarnya itu.

Otaknya kosong melompong nggak ada ide! Sherina tak menyangka perkataannya di masa lalu sekarang terjadi di kehidupan ini.

Flashback~

Saat itu aku diajak oleh teman kelasnya menonton bioskop bersama. Kami akan menonton film horor romantis atas usulan ketua kelas kami.

"I Just Want To Stalk You„

Adalah judul film yg kami tonton saat ini. Film yg menceritakan tentang seorang hantu stalker laki² gentayangan penunggu pohon pisang belakang sekolah yg jatuh cinta dengan penjaga sekolah perempuan.

Menurutku filmnya biasa saja, aku tidak ketakutan karna banyak unsur komedinya. Penjaga perempuan itu selalu di stalking oleh hantu laki² kesepian.

Setelah menonton film itu aku berpikir--

Bagaimana rasanya diawasin terus sama hantu ya?

Flashback End!

Sherina menyesal tak menyangka kalau akan bisa seseram ini! Tak ada unsur komedi woy! Apalagi dia pernah mengajaknya berbicara secara langsung!

Persetan dengan apapun. Sherina tertawa getir sambil meringis dalam hati.

"Hahahahahahahahahahahahahahahaha" Sherina tertawa dengan nyaring sampai suaranya memenuhi ruangan itu. Duke dan James yg tadinya tenggelam dalam pikiran masing² sekarang melihat Sherina dengan tatapan Gila.

"Ada apa denganmu? Apa kau akhirnya jadi gila?" Duke bertanya pada Sherina dengan nada sarkastik. James memelototi Duke.

"Duke."

Sherina memanggil Duke dengan tegas. Sekarang ini Sherina memperlihatkan wajah seriusnya dan tatapan mata yg sepenuhnya menatap Duke.

"Apa? Apa ka--"

Belum selesai Duke berbicara Sherina menyela dengan cepat.

"Apa kau tau cara mengusir dia?"

"Hah! Sayang sekali aku tidak tau. Sekalipun aku tau, aku tak akan memberitahu mu" Duke menyeringai menatap Sherina. Sherina tak peduli seringai itu, dia lebih peduli pada jawaban dari mulut ayah angkatnya.

Duke puas dengan ekspresi Sherina yg sedang berpikir keras. Entah kenapa sekarang dimatanya Sherina kecil tampak dewasa saat dia menangkupkan tangannya sambil memegang dagu, padahal dia juga menyebutnya imut saat menggembungkan pipi empuk itu.

Dia merasa sesuatu menggelitik dari dalam dirinya, Duke merasa asing dan aneh pada perasaan itu jadi dia memilih mengerjakan lagi tugasnya sambil meminum teh yg mulai mendingin. Duke minum dengan tenang menikmati rasa teh hitam itu. Sampai--

"Kalau begitu temani aku tidur!"

Dia menyemburkan tehnya. Otomatis dokumen didepannya juga terkena imbasnya. James buru² membereskan dokumen² itu selagi Duke belum menyuruhnya. Asisten idaman.

Sherina berdiri dari duduknya. Dia cepat² menunjuk ke arah Duke yg sedang membersihkan area dekat mulutnya.

"Temani aku!" Sherina berkata sambil menggembungkan kedua pipinya.

"Hei anak kecil! Kau kira aku pelayanmu hah? Untuk apa aku menemani dirimu yg tak berguna ini?"

Duke memasang wajah kesal.

'Iya²! Aku nggak guna!'

"Kau kan bisa bertemu dengannya lagi! Reunian kek! Dah lama nggak ketemu!"

Setelah Sherina berkata seperti itu Duke mulai menimbang kembali jawabannya. Jujur saja Duke merindukan Pelayannya yg jahil itu. Jadi dia pasrah menerima permintaan Sherina.

"Baiklah. Nanti malam aku akan kekamarmu."

"Yeay! Jangan telat ya? Sayaangg Duke!" Sherina cepat² berlari keluar pintu kegirangan. Dia pergi tanpa ijin Duke, tapi dia tak peduli. Toh! Nanti ketemu lagi waktu makan siang.

James yg sedari tadi mendengarkan percakapan tak masuk akal mereka berdua tiba² bersujud syukur akhirnya hubungan keduanya ada kemajuan! Seorang ayah gadungan akan menemani putri angkatnya yg cantik jelita tidur.

Sementara Duke. Dia tenggelam ke dalam pikirannya sendiri, dia mengingat jelas saat anak kecil itu berkata 'Sayaangg Duke!'. Kata itu terus terngiang-ngiang di kepalanya. Entah kenapa perasaan aneh yg menggelitik dalam dirinya muncul lagi dan semakin buruk. Rasanya hatinya sedikit berdebar. Duke mengira dia sakit tapi...yg muncul malah senyum di bibirnya.

'Tidak buruk juga.'
.
.
.
.
.
Tinggalkan jejak!:)

I became a Villainess? in my brother's novel?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang