Selamat membaca!
.
.
.
.Hmmmmm.......
Membosankan.
Itulah yang dirasakan ke empat orang didalam kereta. Yang paling bosan adalah kedua anak didalam kereta, terutama Shena.
Bukan hanya bosan, dia bahkan dalam mood yang buruk.
Pagi-pagi buta, ayah tampannya bisa sangat tega sekali padanya.
Jadi gini.
Shena tipe orang bangun pagi BIASA. Bukannya pagi buta! Lihatlah sekelilingnya masih gelap! Tapi bukan itu saja yang membuatnya dalam mood yang buruk.
Duke Chevalier, ayah angkatnya ini, secara pribadi masuk ke kamar untuk membangunkan dirinya.
Awalnya Brian mencoba membangunkan Shena dengan pelan dan lembut, tapi Shena tak bereaksi. Lalu Brian mencoba sedikit kasar dengan membuat Shena duduk, tapi dengan masih tertidur Shena kembali berbaring, seperti orang mati.
Brian mencoba segala cara lembut untuk membangunkan putri manisnya yang tidur seperti orang mati ini.
Karena terlalu lama, akhirnya Brian mengancam Shena.
"Kalau kau tak bangun, aku akan membantingmu."
Shena tidak mendengar ancaman itu dan tetap terlelap dalam tidurnya. Dia hanya sedikit menggeliat saat merasakan posisi tidurnya sedikit berubah.
Tidak tahan lagi, Brian tersenyum semanis selembut sehangat mungkin saat tangannya dengan lembut menyelinap diantara kasur dan tempat tidur.
"Satu..."
"Dua..."
"Tiga!"
Bruk!
Brian tanpa lembut sedikit pun mengangkat kasur tinggi-tinggi dan menyibakkannya seperti berusaha membersihkan debu, yaitu putrinya sendiri.
Shena, yang emang tubuhnya kecil dan mungil pun menjadi seperti telur gulung selimut dan terlempar ke lantai dengan slow motion.
"Ughh."
Shena menggeliat saat merasakan dirinya terbungkus rapat tapi masih tak ada niatan untuk bangun, jadi dia berguling-guling mencoba mengatasi ketidaknyamanan ini. Brian sendiri sekarang memiliki perempatan imajinasi didahinya.
Dia sedang menonton ulat menggeliat dilantai, dia jadi ingat dulu saat pertama kali bertemu Shena, Brian memanggil Shena dengan sebutan 'serangga'.
Dipikir-pikir lagi ini sangat mirip.
Dari pintu yang terbuka terlihatlah Marvos masih diam mengamati Tuan dan nona muda Chevalier. Saat mendengar Brian menghela napas sambil menyibakkan rambut depannya dengan frustasi, Marvos berinisiatif untuk membantu.
"Astaga, anak ini lebih buruk dari Karsiel."
Begitu mendengar gumaman Brian, Marvos berdehem berusaha menahan tawanya. Brian sendiri akhirnya menyadari ada kepala pelayan itu dibelakang dirinya.
"Marvos?"
"Saya akan membangunkan Nona muda, serahkan saja pada saya^^"
Setelah mengatakan hal itu, Marvos langsung mendekati Shena yang masih asyik berguling-guling di lantai tanpa menunggu jawaban dari atasannya. Saat itu juga James berlari ke kamar Shena menyusul Brian.
"Tuan, anda harus menandatangani ini."
James membawa beberapa dokumen bersamanya beserta dengan pena tulis. Dokumen-dokumen itu khusus yang bisa menandatanganinya adalah pemimpin, yang adalah Brian sendiri. Tak bisa diwakilkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I became a Villainess? in my brother's novel?!
FantasíaKakak angkatku adalah penulis novel fantasi. satu novel yg sudah diterbitkan ada yg berjudul 'Lady with the light magic' yg bercerita tentang anak biasa yg tiba tiba menjadi seorang bangsawan saat terungkap siapa ayahnya. Dia adalah Protagonis wanit...