Selamat membaca!:)
.
.
.
.Setelah sarapan selesai, Brian pamit duluan mengantar Karsiel ke kamarnya. Sementara itu Shena ditinggal sendirian disana.
Sebenarnya dirinya sudah menawari mengantar Allen kekamarnya tapi..
"Terima kasih Shena..tapi aku bisa menyuruh pelayan saja."
Karena sudah ditolak Shena hanya bisa mengangguk kepalanya.
Dia masih disini sendirian. Karena bosan Shena ingin berkeliling sekali lagi..
...
Shena sudah menelusuri semua ruangan di lorong semua lantai kecuali..
"Sejak kapan ada pintu disini?"
Ada sebuah pintu yang sama sekali tidak dia ingat pernah lewati, padahal letaknya di tengah.
Juga Allen tidak pernah menunjukkannya.
'Apa ini? Ruangan tersembunyi? Apa sengaja disembunyikan?'
Karena penasaran Shena mendekati pintu besar itu. Sebelum benar-benar dekat dia mendengar suara tertawa dari dalam sana.
Karena terkejut Shena mundur.
Tiba-tiba ada seorang pelayan yang berlari kearahnya.
"Nona. Jemputan anda sudah datang. Tuan Duke mengatakan anda bisa pulang duluan ke mansion." Ucap pelayan.
Shena langsung ingat.
'Oh ya! Ini kan hari terakhir! Jadi aku harus pulang duluan ya? Yah..melihat keadaan paman, pastinya semuanya diserahkan ke Papa.'
Pelayan itu pun pamit dan berbalik kembali. Sebelum jauh Shena sempat bertanya.
"Permisi. Ini ruangan apa ya?"
Dengan sedikit takut dan bingung pelayan menjawab dan membuat Shena kebingungan setengah mati.
"Maaf Nona. Tapi disitu tak ada apapun. Hanya dinding kosong."
Sebelum Shena bertanya lagi pelayan itu sudah lari.
'Hah?! Dinding dari mana? Ini jelas pintu!'
Shena menoleh kembali kearah sampingnya tempat yang tadi dia tanyakan.
"Sepertinya pelayan tadi nggak bohong..lalu? Kenapa aku lihat pintu?"
Dia memutuskan menghiraukannya saja. Lagipula dia harus pulang. Dan juga Shena tak bisa bertanya sembarangan.
'Mending tanya Paman atau Allen besok.'
...
Disepanjang jalan Shena melihat pelayan berlari-lari kesana-kemari. Sangat ramai dan sibuk.
'Oh! Benar juga! Besok ultahnya Allen kan?'
Melihat para pelayan sibuk Shena tergugup. Jika besok ultahnya maka ini menjadi pertemuan pertama antara Pangeran dengan Milly. Dan juga Sherina dengan pangeran.
Sepertinya melihat tingkahku selama ini membengkokkan takdir. Sekarang Shena sudah mengenal Pangeran duluan apalagi pertunangan besok.
Emang tingkahku seburuk itu?-_-
Sampai digerbang terlihat kereta kuda yang sangat mirip seperti kemarin lusa. Lengkap dengan kusirnya.
Shena tau... Kereta itu terasa aneh.. Sangat.
Tanpa ragu Shena naik kedalam tapi sebelum itu Shena memanggil salah seorang pelayan yang ada disana lalu membisikkan sesuatu sambil menunjukkan liontin yang selalu dipakai.
KAMU SEDANG MEMBACA
I became a Villainess? in my brother's novel?!
FantasyKakak angkatku adalah penulis novel fantasi. satu novel yg sudah diterbitkan ada yg berjudul 'Lady with the light magic' yg bercerita tentang anak biasa yg tiba tiba menjadi seorang bangsawan saat terungkap siapa ayahnya. Dia adalah Protagonis wanit...