Chapter 74.2 [Surat dan undangan.]

3.5K 790 307
                                    

Selamat membaca🗿
.
.
.
.

Brian memasuki ruang kerja Karsiel tanpa mengetuk. Dia sembarang membuka karena sudah jadi kebiasaan, dan juga Karsiel tidak mempermasalahkan itu.

Biasanya saat dia sudah masuk kedalam, akan terdengar nada ceria sang raja yang menyambutnya atau keluhan frustasi sang raja tentang para bangsawan lain.

Tapi kali ini..

Brian merasakan ada sesuatu yang tidak mengenakkan setelah melihat Karsiel, sahabatnya itu duduk dikursinya sambil memasang pose serius.

".. kau sudah datang."

Nada bicaranya saja sangat berbeda dari biasanya.

Tanpa basa-basi Brian langsung mendekati sahabatnya itu dan menanyakan apa yang terjadi. Ekspresi Karsiel terlihat lebih buruk dari kemarin. Apakah Darien mengeluarkan dekrit perang saudara?

Pandangannya teralihkan pada kertas diatas meja yang terlihat diremat di ujungnya.

"Apakah ini suratnya?"

Cap Darien terlihat jelas disana yang artinya ni beneran surat dari Darien, bahkan sampai menggunakan cap pribadi? Tumben sekali, biasanya Darien menggunakan Cap Kerajaan.

Brian segera membaca isi suratnya.

[Hei, tidak perlu basa-basi.

Aku menemukan sesuatu. Saat mencari-cari di tumpukan berkas lama, aku juga menemukan berkas 'Pemindahan Fasilitas' yang kau bilang padaku terakhir kali.

Disana juga ada cap perwakilan dua kerajaan. Aku tidak tau kenapa kakak br*ngs*k ku itu menandatangani ini, tapi aku menemukan siapa orang luarnya.

Saat aku menyelidiki lebih dalam, aku mengetahui siapa yang membuat panti asuhan dipindahkan ke kerajaanmu. Aku sudah berbicara pada orangnya langsung, tapi dia menolak untuk memberi jawaban.

Dia menyuruhku mengatakan ini disurat yang akan aku kirimkan padamu.

"Saya ingin bertemu Sherina Chevalier."

Aku sebenarnya ingin mengatakan siapa itu, tapi dia mengancam menolak memberikan jawaban dan aku tidak bisa terus menyinggungnya.

Hanya itu yang bisa ku sampaikan. Untuk memenuhi permintaan itu, maukah kalian datang ke kerajaanku?]

Brian meletakkan kembali surat itu dimeja. Dahinya terlihat berkerut saat membaca nama lengkap Shena yang tertera disurat. Jadi ini beneran orang yang terkait dengan asal-usul Shena?

"Darien bahkan tidak bisa menyinggungnya?" Ucapan Brian membuat Karsiel tersentak sejenak dari lamunannya, sebelum akhirnya setuju.

"Sepertinya seseorang yang bahkan Raja Cresian tidak boleh sembarangan."

Sekarang seperti biasanya Brian dan Karsiel berpindah tempat di sofa agar bisa lebih santai. Mendengar perkataan itu, Duke Chevalier ini mengingat-ingat setiap orang penting di kerajaan tetangga.

"Hm.. apakah ada yang seperti itu disana?" Sudah berapa tahun dia tidak kesana, sepertinya sejak kematian Silvia, Brian dan Karsiel tidak pernah berkunjung lagi.

Bisa saja struktur pemerintah disana sudah dirubah. Tapi siapa yang tidak bisa disentuh Raja? Apakah seperti dirinya? Tangan kanan Raja? Tidak. Darien punya tangan kanan kah disana?

"Apakah Darien punya sahabat dekat disana?"

Karsiel tertawa mendengar pertanyaan itu. Sepertinya dia kaget mendengar itu dari Brian.

"Nah, jika dibilang teman, kita teman nya. Tapi jika mengacu pada yang lebih dekat bukankah itu istrinya?"

Barulah saat itu Brian teringat wanita itu. Isabella, dia punya hubungan politik dengan Darien. Tapi akhirnya mereka saling mencintai dan memiliki dua anak sekarang.

I became a Villainess? in my brother's novel?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang