Chapter 50 [Cresian.]

12.5K 2.6K 145
                                    

Selamat membaca\(๑╹◡╹๑)ノ♬
.
.
.
.

Suasana terlihat ramah dan menyenangkan, tapi tidak untuk Brain. Dia tahu hubungan asli kedua orang ini. Sekarang mereka sedang memakai topeng mereka.

Pandangan Karsiel pun jatuh ke sebelah Raja Cresian. Ada anak kecil seumuran Allen membuat kontak mata dengannya.

"Oh! Anda bahkan membawa anak anda kemari^^"

"Tentu saja. Agar dia juga tau dunia luar^^"

Lagi-lagi saat mereka berdua bertatapan, senyum pun muncul.

Pangeran kecil itu hanya menghela napas juga dibarengi oleh Brian. Mereka berdua tau jika kata-kata mereka berdua tak semanis senyumnya.

Kalian mau tau apa yang dibatinkan oleh kedua Raja itu? Nih author kasih tau.

'Hentikan senyuman itu br*ngs*k! Geli aku lihatnya!' -Karsiel

'Apa kau perlu kaca? Jika kau mengatakannya aku akan membawa seribu kaca bersamaku' -Raja Cresian

'Kenapa juga kau datang sih!? Menambah beban saja.' -Karsiel

'Aku juga tak mau datang kesini bodoh! Tapi aku ingin memperkuat Citraku.' -Raja Cresian

Sekarang walaupun senyum mereka bertambah dalam, terlihat tangan mereka yang bertautan semakin mengencang.

Barulah kemudian dilepaskan saat Raja Cresian membuat kontak mata dengan Brian.

"Ah..saya baru tersadar ada anda, Duke Chevalier." Ucapnya ramah.

Brian hanya mengangguk. "Sebuah kehormatan anda mengingat saya Yang mulia."

Atas jawaban itu sudah terlihat jika Duke Chevalier tak terlalu suka pada Raja Cresian. Raja pun tau itu dengan baik. Jadi dia hanya tertawa hambar.

"Kalau begitu mari masuk ke dalam."

Mereka semua pun masuk kedalam istana. Dalam perjalanan itu, Karsiel berbisik pada ksatria tadi yang mengikutinya untuk memanggil Allen. Karena ada Pangeran lain juga disini.

...

"Ah~ sudah berapa jam ya kita disini?"

Allen menghitung dengan jarinya atas pertanyaan Shena. "Hm.. 3 jam?"

Shena melebarkan matanya. Dia tidak sadar jika sampai 3 jam dia ditaman, hanya ditemani oleh Allen. Sementara itu Allen tersenyum.

".. sangat nyaman.."

"Hm?"

Dia tak mendengar gumaman Allen karena volumenya yang terlalu kecil, jadi Shena mendekatkan dirinya kedepan.

"Kamu bilang apa tadi?"

"Disini sangat nyaman. Sampai-sampai tak ingat waktu."

Ohh...

Shena kembali mengalihkan pandangannya ke hamparan bunga disekitarnya. Bunga-bunga yang bermekaran dan berwarna-warni. Dia kemudian mengatakan sesuatu pada Allen tanpa perlu menoleh.

Whosshh..

"Mungkin karena ada kamu disini." Ucap Shena. Allen yang tak terlalu dengar karena bertepatan suara angin berhembus, meminta Shena mengulangi.

"Aku bilang, mungkin karena Allen ada disini bersamaku."

Shena jujur. Jika dia sendirian disini, mungkin hanya butuh waktu beberapa menit sampai kakinya gatal ingin gerak kembali. Jadi dia menikmati ada orang yang menemaninya.

I became a Villainess? in my brother's novel?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang