04. Janji Algi

268 22 0
                                    

-I'M NOT FINE-



"Aku hanya butuh perhatian dan kasih sayang dari kalian."- Devan Pratama.

************


Setiap berangkat dan pulang sekolah, Syla selalu menaiki kendaraan umum Bus. Awalnya setiap pagi, dirinya, Algi, dan Nesya selalu berangkat bersama. Karena dua kakaknya yang tidak pernah memperlakukannya layaknya saudara.

Mereka berdua menyuruh Syla untuk turun di halte. Ayah dan Ibu hanya tahu bahwa mereka bertiga selalu berangkat dan pulang bersama-sama, seperti saudara pada umumnya. Sudah satu tahun lebih, orang tuanya belum mengetahui sifat Algi dan Nesya di belakang mereka.

Nesya dan Syla tidak di perbolehkan membawa kendaraan sendiri. Lantaran takut terjadi apa-apa. Ayah dan Ibu mengizinkan mereka membawa kendaraan sendiri, nanti setelah Nesya dan Syla kuliah.

Saat ini Syla sedang menunggu bus di halte yang jaraknya lumayan dekat dari sekolah. Duduk di tengah-tengah siswi dengan seragam yang sama dengannya. Dia sedang mendengarkan musik menggunakan headset di kedua telinganya. Cuacana sore ini tidak hujan dan juga tidak panas.

Beberapa menit menunggu, akhirnya bus datang dan berhenti tepat di hadapannya. Syla pun segera menaiki kendaraan tersebut, ia duduk seorang diri dekat dengan kaca yang di biarkan terbuka. Selalu seperti itu, lantaran ia menyukainya.

Syla menyandarkan punggungnya di kursi seraya menutup kedua mata. Menikmati musik yang tengah di putar. Terdengar beberapa helaan nafas yang keluar dari mulut gadis itu. Seolah apa yang di rasakannya hari ini sangat melelahkan dan menyakitkan.

********

"Bagaimana sekolahmu hari ini?" Tanya Algi yang sedang mengendarai mobilnya, ia melirik sekilas adiknya yang tengah bermain ponsel.

"Huft. Buruk. Sangat, buruk." Ucap Nesya seraya menghembuskan nafas panjang.

"Kenapa? Apa terjadi masalah?" Tanya Algi melirik sekilas adik kesayangannya itu. Raut wajahnya terlihat khawatir mendengar ucapan Nesya.

"Syla. Dia membuatku sangat kesal." Ujar Nesya seraya mematikan ponselnya, raut wajahnya terlihat kesal.

"Dia?!" Tanya Algi merasa terkejut mendengar ucapan adiknya itu. Lantaran sudah lama, Nesya tidak merasa kesal karena ulah Syla.

"Hooh, adik terakhirmu." Ucap Nesya dengan nada sedikit nge-gas.

"Tidak. Dia bukan adikku. Adikku hanya kamu." Ucap Algi tersenyum hangat, lalu memberhentikan mobilnya di pinggir jalan.

"Aku tahu. Tapi, tetap saja dia adikmu dan adikku. Meski kita berdua tidak mau menganggapnya. Ck, kenapa sih dia harus lahir di keluarga kita? Jika dia tidak ada, mungkin hidupku dan hidup kakak akan bahagia." Ujar Nesya dengan nada kesalnya.

Algi tersenyum tipis melihat adiknya melampiaskan semuanya yang tengah dirasakan karena ulah Syla. Tangannya mendarat sempurna dibahu Nesya, ia menepuknya dengan lembut. Algi harus memberikan kasih sayang dan perhatian kepada Nesya. Gadis berusia 18 tahun itu, tidak merasakannya semenjak Syla ada.

"Ingat, ya. Kamu jangan ngerasa sendiri. Ada kakak yang selalu ada di sisi kamu. Ayah dan Ibu mungkin udah gak sayang lagi sama kita. Tapi, kamu jangan sedih. Kakak janji akan buat kamu bahagia, sampai kamu gak ngenal lagi apa itu derita." Ujar Algi dengan nada lembut, namun penuh penegasan.

I'M NOT FINE (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang