-IM NOT FINE-
"Cinta dirasakan, bukan dilihat."- Devan Pratama.
*******
Pria tampan yang baru masuk kedalam kelasnya itu terkejut melihat semua teman sekelasnya langsung berlari kearahnya. Apalagi banyak pertanyaan yang mereka tanyakan kepadanya, perihal hubungannya dengan Syla. Tapi, Nesya terlihat diam seraya menatapnya dengan raut wajah santai.
"Kalo mau nanya satu, satu dong. Yang mau jawabnya juga satu orang." Protes Devan yang sudah pusing mendengar pertanyaan semua teman sekelasnya secara bersamaan tanpa jeda.
"Udahlah. Biar aku aja yang nanya. Wakili kalian semua." Ujar Elsa seraya berjalan mendekati semua teman sekelasnya itu. Elsa juga terkejut melihat Devan yang langsung dikerubungi oleh mereka.
"Siap." Ucap mereka kompak.
"Kalian duduk di tempat masing-masing. Karena udah ada Devan, kita mulai tanya semuanya." Ucap Elsa dengan senyumnya yang langsung diangguki oleh semua teman sekelasnya.
"Kau, duduk di sini." Suruh Elsa seraya menunjuk meja yang berada ditengah-tengah.
"Kau siapa? Berani sekali menyuruhku." Devan menatap Elsa dengan tatapan malasnya.
"Devan, please. Nurut aja, oke? Cuma hari ini kok." Ucap Elsa terpaksa tersenyum manis kepada Devan yang langsung memutar kedua bola mata malas lalu duduk di tempat yang ditunjuk oleh Elsa.
"Nesya, kamu kesini. Kita tanya sama-sama." Ujar Elsa menyuruh Nesya agar duduk di sampingnya. Nesya mengangguk lalu berjalan menghampiri Elsa dan duduk tepat dihadapan Devan.
"HELLO EVERYONE! BOBBY IS BACK TO CLASS." Teriakan Bobby yang baru saja datang ke kelas membuat semua murid menatap kearahnya.
"Terus?" Tanya Elsa menatap Bobby malas.
"ADA KABAR BAIK UNTUK KALIAN SEMUA." Bobby masih teriak dengan suara cemprengnya. Ia berdiri didepan papan tulis.
"Apa? Langsung bilang. Jangan basa-basi dulu." Elsa berujar dengan nada tidak santai, tatapannya masih terlihat malas.
"PELAJARAN PERTAMA, KEDUA SAMPAI KETIGA KITA FREE. GURU LAGI RAPAT." Bobby berujar dengan nada Hebohnya. Tanggapan semua murid sesuai dugaannya.
Mereka bersorak bahagia, sampai terdengar beberapa murid laki-laki memukul-mukul meja. Kelas ini hampir sama seperti pasar, ramai dan berisik. Siapa yang tidak bahagia, selama empat bulan terakhir mereka disibukan dengan banyaknya tugas. Dan tiga pelajaran hari ini akan Free.
"Udah, udah. Guys. Ini memang membahagiakan. Tapi, kita jangan lupakan banyak pertanyaan untuk Devan. Bisa aja kan dia keluar dari kelas terus pacaran sama Syla?" Ujar Elsa seraya berdiri dan menatap semua teman sekelasnya yang langsung diam.
"Bener juga sih. Yaudah, sekarang dimulai." Ucap murid perempuan kepada Elsa yang langsung mengacungi ibu jarinya.
"Bob, duduk disini." Suruh Devan kepada temannya itu.
"Udah niat kok. Aku juga pengen nanya." Ujar Bobby seraya berjalan menghampiri Devan.
"Oke kita mulai sek-
"HALO GUYS. AKU MAU KASIH KABAR BAIK NIH." Teriak Santi yang tiba-tiba datang kekelas dengan nafas yang tidak beraturan, seperti baru berlari.
Elsa menghela nafas pelan, ia pun menatap sahabatnya itu dengan senyum paksanya.
"Ada apa, San? Kabar baik apa?" Tanya Elsa kepada Santi yang berjalan menghampirinya.
"KITA AKAN FREE! TIGA PELAJARAN LOH!" Teriak Santi dengan nada semangatnya. Tanggapan semua teman sekelasnya tidak sesuai harapan.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT FINE (TAMAT)
Teen Fiction-Maaf penulisannya masih acak-acakan. Akan direvisi nanti :) ***** Namanya Syla Aulia, gadis berusia tujuh belas tahun yang harus menerima kenyataan pahit. Dua saudaranya membencinya tanpa mengatakan alasan kepadanya. Memang benar adanya, takdir keh...