-IM NOT FINE-
"Tidak hanya Syla yang tersakiti, Nesya juga tersakiti karena ulahmu."- Alvino Abraham.
**********
Syla berjalan santai menuju kelasnya, seperti biasa dirinya tersenyum ramah kepada murid yang menyapanya. Raut wajahnya selalu terlihat bahagia, seakan tidak pernah terluka. Saat akan masuk kedalam kelasnya, Syla langsung berhadapan dengan Adis dan Tania. Tentunya ia terkejut.
"Ada apa dengan kalian? Kenapa berdiri di dekat pintu?" Tanya Syla masih dengan raut wajah terkejutnya, ia berjalan santai ke arah kursinya. Adis dan Tania berjalan mendekatinya.
"Ada yang harus kita berdua tanyakan." Ucap Tania dengan raut wajah menyelidik.
"Apa? Hal penting, ya?" Tebak Syla menatap Adis dan Tania yang menatapnya dengan tatapan penuh menyelidik.
"Nggak terlalu juga sih. Tapi kita berdua pengen tau." Ujar Adis setelah berfikir singkat.
"Yaudah. Kalian berdua mau nanya tentang apa?" Tanya Syla seraya mengambil buku catatannya dari tas sekolahnya.
"Tentang hubungan kak Devan sama Kamu." Ucap Adis dengan nada serius.
"Oh tentang itu. Aku fikir tentang tugas dari Bu Mela." Ucap Syla dengan nada santai, ia mengambil tempat pensilnya dari tasnya.
"Kalo tentang itu kita berdua juga mau nanya kok." Ucap Adis dengan senyum lebarnya.
Syla tersenyum seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Cuma mau nanya ini. Gimana sih rasanya pacaran sama kak Devan? Ini udah tiga hari." Tanya Tania dengan raut wajah penasaran.
"Sebenarnya kita berdua-
🎶Saatnya jam pertama dimulai🎶
"Kalian berdua udah direstuin?" Tanya Adis dengan raut wajah penasarannya, padahal Syla belum melanjutkan ucapannya.
Syla menghela nafas pelan, ia menggeleng-gelengkan kepalanya. Syla bingung harus bagaimana menjelaskannya kepada dua teman kelasnya itu. Ia akan mengatakan bahwa hubungannya dan Devan sudah berakhir. Tapi ada saja kendala yang membuatnya tidak jadi mengatakan itu semua.
"Selamat pagi semuanya. Kumpulkan tugas yang ibu berikan kemarin. Yang tidak mengerjakan silahkan keluar dari kelas ini sampai pelajaran ibu selesai." Ucap Bu Mela yang baru datang dan langsung menjelaskannya kepada semua murid kelas 11 Ipa 3 ini. Dia adalah guru pelajaran bahasa indonesia, bu Mela terbilang guru tegas dan sedikit galak.
Murid yang belum selesai mengerjakan lantas menghela nafas dan dengan berat hati melangkahkan kaki keluar dari kelas. Begitu juga dengan Adis dan Tania yang tadinya berniat akan mencontek kepada Syla namun tidak sempat. Mereka berdua melambaikan sebelah tangannya kepada Syla dengan raut wajah cemberut. Setelah kepergian mereka berdua, Syla kembali menghela nafas.
*********
Devan dan Bobby berjalan santai menuju ruangan rawat inap Alvin, Devan membuka pintunya lalu berjalan mendekati Alvin yang tengah memainkan game. Alvin belum menyadari kedatangan dua sahabatnya itu, ia masih fokus memainkan game onlinenya. Hingga Devan mengambil ponselnya, membuatnya menatap seseorang yang berani mengganggu keseruannya.
"Katanya tangannya sakit. Tapi ini kok mampu main game kayak biasanya." Sindir Devan mematikan ponsel Alvin lalu menyimpannya di meja.
"Karena aku bosan." Ucap Alvin dengan nada penuh penekanan. Ia melipatkan kedua tangannya di depan dada, kedua tangannya sudah tidak sakit lagi, kakinya juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT FINE (TAMAT)
Novela Juvenil-Maaf penulisannya masih acak-acakan. Akan direvisi nanti :) ***** Namanya Syla Aulia, gadis berusia tujuh belas tahun yang harus menerima kenyataan pahit. Dua saudaranya membencinya tanpa mengatakan alasan kepadanya. Memang benar adanya, takdir keh...