70. Faktanya

133 9 2
                                    

-IM NOT FINE-



"Aku tidak pernah mengira pria yang sudah kuanggap seperti kakak sendiri, ternyata kakak kandungku."- Syla Aulia.

**********

"Tunggu!" Teriak Bobby kepada Pria yang baru turun dari motornya. Leon hendak masuk kedalam rumahnya, ia lantas membalikan badannya setelah mendengar suara orang yang meneriakinya. Raut wajah Leon terlihat bingung, ia tidak mengenali Pria yang berjalan ke arahnya.

"Bisa bicara sebentar?" Tanya Bobby dengan raut wajah memohon, ia juga tersenyum tipis.

"Apa kau mengenalku?" Tanya Leon semakin bingung kepada Pria yang mengajaknya berbicara.

"Tidak. Temanku yang mengenalmu." Ujar Bobby dengan nada santai, ia masih menampilkan senyum tipisnya.

"Teman? Siapa?" Tanya Leon lagi, dahinya masih berkerut.

"Devan dan Alvin ingin berbicara denganmu sesuatu yang sangat penting." Bobby berujar dengan nada serius tapi raut wajahnya terlihat santai.

"Devan? Alvin? Mereka temanmu?" Leon kembali bertanya dengan raut wajah terkejutnya. Bobby langsung mengangguki pertanyaannya.

"Bisa, kan?" Tanya Bobby menatap Leon dengan tatapan ragu-ragu. Leon yakin apa yang akan dibicarakan oleh Devan dan Alvin.

"Baiklah. Kita bicara di Cafe 'Just One You'. Aku akan datang satu jam lagi." Ujar Leon setelah menepuk bahu Bobby dengan senyum tipis.

"Kenapa harus satu jam lagi?" Tanya Bobby terlihat bingung.

"Ada urusan mendesak. Kalo gitu, aku masuk dulu." Leon mengatakan yang sebenarnya, ia kembali menaiki motornya lalu masuk kedalam halaman rumahnya. Bobby pun segera menghubungi dua temannya.

**************

"Syla kamu ingat kejadian sepuluh tahun yang lalu?" Tanya Lili memang akan mengatakan semuanya kepada Syla.

Syla menganggukan kepalanya seraya menghela nafas. Lili dan Dika terlihat berkaca-kaca. Algi yakin pasti ibunya akan mengatakannya. Nesya terlihat bingung. Ia penasaran apa yang akan dikatakan oleh ibu kandungnya itu.

"Kamu ingat wanita yang menyelamatkanmu?" Tanya Lili lagi, air matanya menetes begitu saja.

"Ya. Aku ingat." Syla mengatakan yang sebenarnya. Ia ingat jelas wanita yang sudah menyelamatkannya. Sejujurnya, dirinya sangat ingin bertemu dengannya. Syla belum sempat mengatakan terima kasih.

"Sebenarnya, wanita yang sudah menyelamatkanmu adalah... Ibu kandungmu." Ujar Lili dengan nada serius menatap Syla yang langsung membulatkan kedua matanya. Begitu juga dengan Nesya yang sangat terkejut.

"Ibu kandungku?" Tanya Syla seraya menutup mulutnya menggunakan telapak tangannya. Hatinya semakin sakit mendengar fakta orang yang sudah menyelamatkan hidupnya adalah ibunya kandungnya sendiri.

"Dia dimana sekarang? Aku ingin bertemu dengannya." Ujar Syla menatap ibunya dengan tatapan memohon. Lili semakin menangis kencang, Dika langsung menenangkan istrinya. Algi menghela nafas, ia merasa kasihan kepada adik tirinya.

"Ibu kamu sudah meninggal setelah menyelamatkanmu." Ucap Lili dengan nada bergetar, air matanya terus mengalir membasahi pipinya. Syla tentunya kembali terkejut.

"Jadi, aku sudah membuat ibuku meninggal." Gumam Syla seraya meremas roknya, ia tidak bisa menahan air matanya. Ternyata, Syla anak yatim piatu. Nesya mengarang yang sebenarnya.

"Tidak. Syla. Itu tidak benar. Bukan kamu yang menyebabkan Mama kamu meninggal. Ini semua salah Mama. Seharusnya Mama larang Mama kamu buat dateng ke Acara ulang tahun kamu." Lili menggelengkan kepalanya mendengar gumaman Syla. Nesya masih terlihat terkejut. Syla masih menundukan seraya menangis tanpa suara.

I'M NOT FINE (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang