-IM NOT FINE-
"Mendengar ancamannya membuatku semakin takut melebihi apa akibat aku mengatakan semuanya."- Nesya Safira.
*************
"Aku kangen banget sama kamu." Ucap Syla seraya memeluk Kila dengan lembut. Kila juga membalas pelukan dari sahabatnya.
"Aku juga." Ujar Kila yang baru saja pulang kemarin siang. Ia langsung sekolah lantaran merindukan teman-temannya. Mereka berdua pun melepaskan pelukannya.
"Aku punya oleh-oleh loh buat kalian." Lanjut Kila tersenyum manis kepada Syla dan Devan yang terlihat bingung.
"Oleh-oleh apa?" Tanya Syla kepada sahabatnya itu.
"Ada deh. Tapi ada di rumah. Nanti kalian mampir dulu kerumah aku, ya. Kamu juga harus ikut." Kila menatap Pria yang langsung mengangguk dengan senyumnya. Devan dan Syla juga sama halnya mengangguk mengiyakan.
"Kalian berdua balikan?" Tanya Bobby tiba-tiba yang baru datang menghampiri meja dua pasangan kekasih itu.
"Keliatannya?" Bukan Alvin yang bertanya, melainkan Devan yang menatap Bobby dengan tatapan malasnya.
"Kok bisa?" Tanya Bobby lagi, ia duduk disamping Devan dan Alvin.
"Karena saling mencintai." Devan kembali menyahuti pertanyaan dari Bobby. Sedangkan, Alvin, Kila, dan Syla memilih untuk menyimak pembicaraan dua Pria tersebut.
"Bukannya Alvin mencintai Nesya?" Sindir Bobby kepada sahabatnya yang langsung menghela nafas seraya menggelengkan kepalanya.
"Aku sudah tau. Itu bukan cinta, melainkan obsesi." Ujar Alvin dengan senyum tipisnya. Entah kenapa, Bobby malah tersenyum senang mendengar ucapannya.
"Syukurlah. Aku lega dengarnya. Akhirnya kau mencintai orang yang tepat. Dan akhirnya kau menyadari perasaanmu pada Nesya. Selamat, semoga hubungan kalian berjalan dengan baik." Bobby berucap seraya menatap Kila dan Alvin yang sama halnya tersenyum senang seperti dirinya.
"Makasih banyak." Ujar mereka berdua secara kompak. Syla dan Devan ikutan tersenyum senang. Tentunya merasa juga merasakan kebahagiaan seperti yang tengah dirasakan oleh Kila dan Alvin sekarang.
"Oh, iya. Aku juga punya oleh-oleh buat Kak Bobby." Ujar Kila masih dengan senyumnya menatap sahabat kekasihnya yang terlihat senang.
"Benarkah? Oleh-olehnya apa?" Tanya Bobby menatap Kila yang tengah menggaruk tengkuknya dengan senyum kakunya.
"Tapi, Kak Bobby harus bawa cewek." Kila berujar dengan nada pelan. Tidak hanya Bobby yang terkejut mendengar ucapannya, Syla, Alvin, dan Devan juga sama halnya terkejut.
"Hah? Kenapa?" Tanya Bobby seraya membulatkan kedua matanya.
"Sebenarnya aku mau kasih kalian oleh-oleh baju pasangan. Aku beli empat." Ujar Kila masih dengan nada pelan, senyum kakunya masih menghiasi wajah imutnya.
"Tapi kamu kan tau. Aku gak punya pacar." Ucap Bobby terlihat sebal, sekaligus sedih.
"Ajak Santi aja. Dia pasti seneng dapet baju baru, gratis lagi." Celetuk Devan seraya meminum minumannya. Ucapannya membuat Bobby langsung memukul bahunya secara kasar. Tentunya Devan jadi tersedak. Syla pun segera memberikan Devan air putih.
"Gak mau. Nanti baju kita samaan." Tolak Bobby dengan raut wajah dan nada malas.
"Ya, jangan di pakenya barengan." Ucap Alvin kepada Bobby yang langsung menghela nafas pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT FINE (TAMAT)
Fiksi Remaja-Maaf penulisannya masih acak-acakan. Akan direvisi nanti :) ***** Namanya Syla Aulia, gadis berusia tujuh belas tahun yang harus menerima kenyataan pahit. Dua saudaranya membencinya tanpa mengatakan alasan kepadanya. Memang benar adanya, takdir keh...