08. Penyesalan, Kemarahan

249 18 0
                                    

-I'M NOT FINE-

"Seberapa keras aku berusaha untuk melupakanmu, tapi tetap saja. Aku masih mencintaimu."- Alvino Abraham.

***********






Alvin menyandarkan punggungnya di Brankar, ia seorang diri diruang rawat inapnya. Laki-laki blasteran Australia-Indonesia itu menghela nafas kasar seraya menatap jendela yang memperlihatkan taman rumah sakit. Lalu terdengar suara orang yang membuka pintu rawat inapnya, Alvin pun segera melihat siapa yang datang diakhir pekan ini.

Alvin menghela nafas pelan melihat siapa yang datang saat jam masih menunjukan pukul 07:30. Nesya tersenyum manis seraya menghampiri Mantan kekasihnya itu. Sebelah tangannya membawa sekeranjang buah-buahan, pakaiannya terlihat rapi, ditambah aroma farfum yang langsung tercium oleh hidung Alvin.

"Kenapa kau datang kesini? Kurasa aku tidak pernah menyuruhmu untuk datang." Ujar Alvin dengan nada sebal, kedua matanya terlihat datar.

Nesya duduk di kursi tepat di samping Alvin, ia menyimpan keranjang buah di meja yang terdapat bubur yang masih utuh. Nesya memegang mangkuk itu, dan ternyata sangat dingin. Gadis dengan rambut sebahu itupun menatap mantan kekasihnya saat smp dulu.

"Aku tahu. Lagipula, apa salahnya menjenguk mantan kekasih yang habis kecelakaan?" Tanya Nesya dengan senyum manis.

Alvin berdecak seraya memutar kedua bola matanya malas. Ia dan Nesya memang pernah berpacaran saat sekolah menengah pertama. Dua tahun mereka berpacaran, saat akan masuk sekolah menengah atas. Alvin tiba-tiba memutuskannya karena alasan dia akan pergi ke Australia.

"Kenapa kau tidak makan bubur itu?" Tanya Nesya seraya menunjuk semangkuk bubur berukuran sedang.

"Apa itu penting bagimu?" Tanya Alvin dengan nada dingin.

Nesya tersenyum smirk mendengar pertanyaan dari Alvin dan juga nadanya.

"Gak juga. Aku hanya berbasa-basi." Ucap Nesya dengan nada santai.

"Jika memang hanya berbasa-basi. Lebih baik kau pergi saja." Usir Alvin seraya menunjuk pintu rawat inapnya.

"Kau jahat sekali. Padahal seharusnya aku yang bersikap seperti itu padamu, bukan kau." Ujar Nesya yang awalnya dengan nada sedih, kini berubah menjadi nada dingin.

"Benarkah? Kenapa?" Tanya Alvin dengan raut wajah berpura-pura penasaran.

Nesya berdecih seraya menatap malas Laki-laki berambut pirang tersebut.

"Dulu, kau meninggalkanku. Kau berbohong padaku, kau bilang akan tinggal selamanya di Australia. Tapi kenapa kau kembali satu tahun yang lalu? Lalu satu sekolah denganku, dan tanpa dosanya kau tiba-tiba menatapku dengan tatapan penuh kebencian. Aku mengabaikannya, tapi sekarang aku penasaran kenapa kau melakukan itu?" Tanya Nesya panjang lebar. Nadanya terdengar kesal, raut wajahnya telihat penasaran. Nesya sedikit meninggikan suaranya, membuat Alvin tersentak kaget.

Alvin mendengus dengan senyum smirknya. Ia tidak percaya mantan kekasihnya itu berucap panjang lebar dengan nada kesal. Alvin mengira Nesya sudah melupakan semuanya, tentunya ia terkejut mendengar Nesya yang ternyata masih sangat mengingat kejadian dua tahun yang lalu.

I'M NOT FINE (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang