-IM NOT FINE-
"Sampai kapan penderitaan ini berakhir? Aku sungguh sudah bosan merasakannya." - Syla Aulia.
*********
Pertanyaan dari Devan kali ini membuat Algi diam beberapa saat. Raut wajahnya terlihat bingung untuk mengatakannya atau tidak. Algi menundukan kepalanya sekejap, ia berfikir beberapa saat. Lalu mulai berucap.
"Tapi, berjanjilah setelah kau mendengarnya. Kau jangan mengubah perasaanmu dari Cinta menjadi kasihan kepada Syla." Algi menatap Devan dengan tatapan seriusnya. Devan semakin penasaran.
"Ya. Aku berjanji tidak akan mengubah perasaan cintaku menjadi kasihan." Ucapan Devan dengan sungguh-sungguh tanpa kebohongan membuat Algi merasa yakin untuk mengatakannya. Algi pun mengangguk lalu mulai menceritakan satu minggu yang lalu saat Devan dan Syla sungguh berpacaran.
***
Syla berjalan santai hendak memasuki rumahnya, ia menghela nafas kasar seraya memejamkan kedua matanya sekejap. Perasaannya campur aduk, seolah hal buruk akan terjadi. Baru saja ia membuka pintu utama rumahnya, Nesya sudah berada dihadapannya dengan raut wajah datar dan kedua tangan dilipatkan di depan dada.
"Ikut aku." Ucap Nesya seraya menarik kasar pergelangan tangan Syla. Syla tentunya sangat terkejut, ia tidak bisa memberontak karena Kakaknya itu pasti akan melakukan hal lebih buruk lagi.
Nesya membawa Syla kegudang yang berada dilantai dua. Ia melepaskan secara kasar tangan Syla yang terlihat memerah. Syla menatap sekeliling gudang dengan tatapan takut, ia sedikit trauma karena pernah dikunci seharian oleh dua kakaknya saat ia berusia 10 tahun. Algi baru saja datang dengan tatapan coolnya, seperti biasa tatapannya selalu dingin.
"Kau sungguh berpacaran dengan Devan?" Tanya Nesya dengan raut wajah menakutkan.
Syla menundukan kepalanya sekejap, ia memeras ujung roknya dengan perasaan takut dan bingung.
"Jawab pertanyaanku! Kau sungguh berpacaran dengan Devan?" Nesya mengulang pertanyaannya, nadanya terdengar penuh penekanan.
Syla mengangguk kecil, tanpa menatap wajah kakaknya yang semakin marah kepadanya. Nesya yang mendengarnya langsung menampar keras pipi Syla. Tentunya Algi maupun Syla tidak terkejut sedikitpun, lantaran Nesya pasti akan melakukannya. Algi mengepalkan kedua tangannya, tanpa sepengetahuan Nesya dan juga Syla.
PLAK!
"KAU JUGA TAU! AKU MENCINTAINYA! KENAPA KAU MALAH BERPACARAN DENGANNYA?" Bentak Nesya dengan emosinya tidak pernah tertahankan jika Syla membuatnya kesal.
Syla diam tanpa membuka mulutnya sedikitpun, ia masih menundukan kepalanya seraya memegang pipinya yang sangat sakit. Algi berdiri di samping Nesya, ia juga tidak bicara. Tatapannya menatap Syla memang dingin seolah sama halnya membenci gadis itu, tapi dalam hatinya Algi sungguh merasa kasihan dan ingin membalas apa yang telah dilakukan oleh Nesya kepada Syla.
"Kalian saling mencintai? Aku sungguh tidak peduli. Aku hanya ingin Devan bersamaku, tapi kenapa kau selalu mengambil orang yang kucintai?" Tanya Nesya dengan kedua mata yang berkaca-kaca, nadanya penuh penekanan.
Syla menatap Nesya dengan kedua mata yang terlihat memerah. Ia tidak terima dengan ucapan kakaknya. Kedua tangannya yang awalnya meremas ujung roknya, sekarang mengepal kuat.
"Kau mengambil kasih sayang dan perhatian dari Ayah dan Ibu. Kau menghancurkan hubunganku dan Alvin. Dan sekarang kau mengambil orang yang kucintai. Aku hanya punya kak Algi, jika kau mengambilnya lagi. Aku akan melakukan hal yang sangat buruk padamu." Ancam Nesya menatap adiknya dengan tatapan penuh kebencian. Kedua matanya menjadi memerah menahan agar air matanya tidak keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT FINE (TAMAT)
Teen Fiction-Maaf penulisannya masih acak-acakan. Akan direvisi nanti :) ***** Namanya Syla Aulia, gadis berusia tujuh belas tahun yang harus menerima kenyataan pahit. Dua saudaranya membencinya tanpa mengatakan alasan kepadanya. Memang benar adanya, takdir keh...