31. Kisah Leon

95 9 0
                                    

-IM NOT FINE-

"Aku lelah, sungguh. Aku ingin bahagia, bukan menderita."- Leon Jonnathan.





*********

Seorang pria parubaya berumur kisaran 45 tahun itu, tengah membaca beberapa dokumen diruangan pribadinya. Dia adalah seorang direktur perusahaannya yang ia bangun dengan kerja kerasnya sendiri. Pria itu mempunyai nama Gio, ia mempunyai satu putra dan satu putri. Tiba-tiba ponselnya bergetar, Gio lantas melihat siapa yang menghubunginya.

"Halo. Ini dengan siapa?" Tanya Gio lantaran tidak mengenali nomor yang menghubunginya.

'Saya Eric. Saya ingin mengatakan sesuatu yang sangat penting.' Ujarnya dengan nada tegas.

"Eric? Kurasa Saya tidak mengenali Anda. Jika ingin mengatakan sesuatu yang sangat penting, bagaimana jika kita langsung bertemu saja? Mungkin saja Saya akan mengenali Anda." Jelas Gio dengan nada serius.

'Saya tidak bisa mengatakannya secara langsung.' Ucap Eric masih dengan nada tegas.

"Baiklah. Katakan apa yang ingin Anda katakan." Suruh Gio yang nadanya berubah menjadi santai.
'Putra saya kecelakaan karena Putra Anda. Kejadiannya satu bulan yang lalu.' Ujar Eric seraya mengepalkan kedua tangannya.

Sontak Gio berdiri dari duduknya.

"Maksud Anda apa? Kenapa menuduh Putra saya?!" Gio bertanya dengan nada tidak terima atas tuduhan orang yang tidak ia kenal kepada putranya.

'Saya tidak menuduh. Saya mengatakan yang sebenarnya. Putra Anda yang mempunyai Nama Leon Jonnatan, membuat putra saya Alvino Abraham kecelakaan dan hampir meninggal. Jika Anda tidak mempercayai ucapan Saya, Anda bisa bertanya langsung kepada Putra Anda." Jelas Eric dengan nada penuh penekanan.

Gio sontak kembali terkejut mendengar orang yang tidak ia kenali mengetahui nama putranya. Gio lantas berfikir mungkin apa yang dikatakan dia memang benar, Putranya membuat orang hampir meninggal karena kecelakaan.

"Lalu apa yang Anda inginkan? Saya berharap, Anda tidak membawa masalah ini ke jalur hukum." Nadanya penuh harapan.

'Saya hanya ingin Putra Anda meminta maaf kepada Putra Saya dan tidak mengulangi perbuatannya. Tapi, jika dia tidak melakukannya. Saya terpaksa, membawa masalah ini ke jalur hukum. Dan juga, Saya akan membuat perusahaan Anda bangkrut.' Jelas Eric masih dengan nada tegas dan penuh penekanan.

Gio membulatkan kedua matanya, ia benar-benar terkejut.

"Tapi, memangnya Anda tau nama perusahaan saya?" Tanya Gio penasaran.

'G1 Group. Apa saya salah?' Tanya Eric seraya tersenyum smirk.

Gio kembali terkejut, kenapa dia bisa mengetahui nama perusahaannya? Darimana dia tau? Awalnya ia akan kembali bertanya, tapi pria itu malah mematikan sambungannya. Gio melempar ponselnya ke arah sofanya dengan raut wajah frustasi. Lalu ia menyuruh sekertarisnya untuk masuk.

"Cari tau tentang Alvino Abraham dan keluarganya." Suruh Gio kepada sekertarisnya yang berjenis kelamin perempuan. Dia mengangguk lalu keluar atas suruhan bosnya. Setelah kepergian sang sekertaris, Gio mengepalkan kedua tangannya raut wajahnya terlihat marah.

**********

"Tunggu. Kau baru pulang sekolah?" Tanya seorang wanita berumur sekitar 32 tahun. Dia menghalangi jalan putra tirinya.

"Jika tau, kenapa malah bertanya?" Tanya Pria dengan seragam yang terlihat seperti Badboy.

"Cih. Sekolah? Sungguh kau pergi sekolah? Jika kau benar-benar pergi ke sekolah, dimana sopan santunmu? Aku ibumu, seharusnya setiap berangkat dan pulang sekolah kau harus berpamitan dan menyapaku. Kau paham?" Jelas Sarah seraya mengusap bahu putra tirinya dengan lembut.

I'M NOT FINE (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang